Dari Pintu ke Pintu, dari Klik ke Hati: Inovasi Pembangunan Religiusitas di Tengah Era Digital

MTsS Ziyadatul Ihsan Jakarta merupakan salah satu madrasah swasta yang terus berupaya meningkatkan kompetensi keberagamaan para siswanya melalui pendekatan yang inovatif dan kontekstual. Terletak di Cipinang Muara, Jakarta Timur, madrasah ini menggabungkan metode pembelajaran tradisional dengan pendekatan kekinian yang responsif terhadap tantangan zaman. Salah satu inovasi unggulannya adalah penerapan metode pembinaan keberagamaan secara door to door dan via daring, dua strategi yang saling melengkapi dalam menciptakan lingkungan belajar yang religius, partisipatif, dan berkelanjutan.

Pendekatan door to door dilakukan melalui kunjungan langsung guru ke rumah siswa. Melalui program ini, guru khususnya guru Pendidikan Agama Islam membangun komunikasi yang lebih personal dengan siswa dan keluarganya. Kunjungan ini bukan sekadar silaturahmi, melainkan sebagai sarana pembinaan akhlak, pengawasan praktik ibadah, dan penanaman nilai-nilai Qurani secara langsung di lingkungan rumah siswa. Dengan melihat kondisi nyata siswa di rumah, guru dapat memberikan bimbingan sesuai kebutuhan spesifik setiap anak. Orang tua pun dilibatkan aktif dalam pembinaan keagamaan anak, menjadikan pendidikan tidak hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga keluarga. Model ini membangun sinergi antara guru, siswa, dan orang tua dalam menciptakan suasana religius yang kuat, bahkan di luar ruang kelas.

Di sisi lain, metode pembelajaran via daring memanfaatkan perkembangan teknologi untuk tetap menjaga proses pembinaan agama tetap berjalan, terutama saat siswa tidak dapat hadir secara langsung di sekolah. Melalui platform seperti Zoom, Google Meet, dan grup WhatsApp, guru dapat menyampaikan materi keagamaan secara interaktif dan fleksibel. Materi yang disampaikan tidak hanya berupa ceramah, tetapi juga mencakup diskusi tafsir, pembelajaran fiqih, hafalan surah pendek, hingga praktik membaca Al-Quran dengan tajwid yang benar. Selain itu, tersedia pula video pembelajaran, kuis interaktif, dan forum diskusi yang dapat diakses siswa kapan saja. Hal ini mendorong kemandirian belajar serta memperkuat literasi digital dalam konteks keagamaan. Evaluasi berkala melalui tugas dan penilaian daring memungkinkan guru untuk terus memantau perkembangan siswa dan menyesuaikan metode pembinaan.

Yang menjadikan dua pendekatan ini unik adalah sinergi yang tercipta antara keduanya. Guru yang melakukan kunjungan rumah dapat merekomendasikan materi daring tertentu yang sesuai dengan kebutuhan siswa, sementara data dari pembelajaran online dapat digunakan untuk menentukan siswa mana yang perlu mendapatkan perhatian lebih melalui pendekatan personal di rumah. Selain itu, komunikasi dengan orang tua pun difasilitasi melalui grup digital, di mana guru dapat berbagi panduan keagamaan dan menguatkan peran keluarga dalam pendidikan spiritual. Dalam praktiknya, siswa juga diajak untuk membagikan pengalaman keagamaan mereka melalui media digital, seperti video pendek atau tulisan reflektif, yang tidak hanya memperkuat nilai-nilai moral tetapi juga membangun budaya apresiasi antar teman sebaya.

Dampak nyata dari inovasi ini terlihat dalam meningkatnya kompetensi keberagamaan siswa. Mereka menjadi lebih percaya diri dalam melaksanakan ibadah, memahami ajaran Islam secara mendalam, dan menunjukkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Keterlibatan keluarga pun meningkat, membentuk ekosistem pendidikan yang lebih kokoh. Meski demikian, tantangan tetap ada, seperti keterbatasan waktu guru untuk kunjungan rumah, akses internet yang belum merata, dan kebutuhan pelatihan guru dalam penguasaan teknologi pembelajaran. Namun, dengan komitmen yang tinggi dari seluruh pihak, MTsS Ziyadatul Ihsan berhasil menunjukkan bahwa inovasi dalam pendidikan agama tidak hanya mungkin dilakukan, tetapi juga sangat relevan dan berdampak besar. Pendekatan ini menjadi bukti bahwa pendidikan keagamaan yang menyentuh hati dan pikiran dapat dilakukan dengan cara yang adaptif terhadap perkembangan zaman, tanpa kehilangan substansi nilai-nilainya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengkaji Tradisi Sekaten di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Perspektif Islam

Kontestasi Makna Religius dan Budaya dalam Pelaksanaan Ritual Tabuik di Sumatera Barat

Dari Dalam Diri: Membangun Harmoni dalam Hubungan Internal Agama dan Spiritualitas