Welcome!

I am Hayatul Khairul Rahmat Young Researcher Young Counselor Young Lecturer

View Work Hire Me!

About Me

Educational Technology
Counseling
Disaster Activist
Who am i

HK Rahmat.

Young Researcher and Young Lecturer

I graduated from Master of Defense Science in Disaster Management in Republic of Indonesia Defense University. Before that, I graduated from Bachelor of Social Science in Islamic Guidance and Counseling in Sunan Kalijaga State Islamic University

I have many academic publication, like academic article in journal, proceeding, etc. My research interest are guidance and counseling, disaster psychology, disaster management, and defense science.

Services

Educational Technology

Make Learning Integrate with Technology Toward 4.0 Industrial Revolution

Disaster Activist

Help Victims of Disaster and Give Psychosocial Service for Victims of Disaster

Counseling

Do Helping Service to Increase Human Self-Concept and Make Better Than

Academic Writing

Writing Many Publication to Increase Quality Education in Indonesia

Our Blog

Skripsweet? Akan Ku Jalani Dengan Sepenuh Hati

Skripsi merupakan suatu istilah yang digunakan untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana strata satu yang membahas suatu fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. (Wikipedia).
Tulisan ini sengaja ditulis untuk menjawab semua pertanyaan adik senior yang katanya mau segera mengakhiri studinya. Hahaha. Mengakhiri studi, sudah bosan ya? Apa sudah ingin bekerja? Atau ingin segera memomong anak? Mungkin bisa jadi mau segera melanjutkan ke jenjang berikutnya. Mungkin seperti demikian selentingan pemikiran yang keluar ketika seseorang ingin segera skripsi.



Skripsi mungkin bagi orang yang belum memaknainya begitu sulit dan hal yang sangat menakutkan atau kata orang don't tell about it. Tapi gak juga kok. Skripsi itu kalau dijalani dengan hati dan perasaan bisa juga kelar kok. Eaaaa. Alay cuy. Hahaha. Tapi lebih penting itu menyisihkan beberapa jam saja untuk senantiasa membersamainya setiap hari. Jangan dikebut ya. Typo akan datang bertubi-tubi. Next, kita lanjut ke inti pembahasan saja ya😊

Mengajukan Judul
Bimbingan Konseling Islam merupakan jurusan atau program studi tempatku menempa diri dan belajar hal yang sangat banyak. Kalau ingin skripsian, langkah pertama tentunya jangan lupa kalau kita harus mengisi KRS Skripsi atau Tugas Akhir dulu. Kak, aku udah ambil tugas akhir semester ini. Sekarang aku harus ngapain kak? Begitu mungkin kebanyakan orang akan bertanya. Perkara mengajukan siapa cepat itu tidak jadi masalah. Kekonsistenan dalam menjalani itu yang penting. Mantap dong, sudah ambil tugas akhir. Kebelet nikah ya? Atau ingin lulus dengan predikat tercepat dan terbaik? Aku pribadi sangat mengapresiasi sekali ketika ada yang ingin lulus lebih cepat dari seharusnya. Tapi sebenarnya, lulus cepat tidak menentukan masa depan juga. Sorry ya, kadang penyesalan itu akan muncul setelah lulus. Ha? Kenapa bisa demikian? Kalau kita punya target ingin lanjut studi dengan beasiswa. Apakah kita sudah punya kebanggaan untuk bisa apply beasiswa itu. Syukur ketika lucky zone dapat, tetapi jika tidak. Apa yang mau kita banggakan. Sekarang selagi masih ada waktu nih, buat yang mau skripsi. Ayo berprestasi dan berorganisasi. Coba cross check seberapa banyak sertifikat penghargaan yang didapatkan. Sudah berkontribusi apa kita untuk diri kita sendiri.

Sorry, pembahasannya kemana-mana nih. Intinya saya mengapresiasi yang ingin lulus cepat dan mau segera garap skripsi. Kak, kalau nyari judul itu gimana sih? Judul kok dicari tapi judul itu diciptakan. Kok kayak plagiasi perkataan seseorang. Tau gak siapa? Bapak Dr. Muhsin, my lecturer. Kalau beliau bilang mood itu tidak ditunggu tetapi diciptakan. Mirip dikitlah.

Judul? Berat apa ringan apa sedang-sedang saja. Itu tergantung kita. Ketika kita ingin challange untuk diri kita maka coba hal-hal yang belum diteliti di prodi kita. Kalau mau aman saja artinya safety zone, silahkan ambil judul-judul yang dirasa tidak susah-susah amat. By the way, nyari judul gimana? Gampang. Tinggal cari dan tulis. Wkwkwk. Gak gitu juga sih. Sekarang dijelasin ya, kalau mau cari judul alangkah lebih baik mencari tema dulu. Tema itu apa sih? Tema itu topik secara general dari suatu kajian tertentu. Bisa juga kalian ambil dari mata kuliah yang disukai, for example: individual counseling, group guidance, etc. Ketika sudah menemukan mata kuliah yang disukai. Coba balik-balik lagi catatan kalian deh. Kalau malas silahkan review lagi dengan mbah google. Simpelkan.

Setelah itu, dapat tema. Mulailah rangkai-rangkai judul yang bagus atau interest dong. Tapi kalau udah dapat pastikan ada masalah itu di sekitar kalian. Maksudnya di tempat akan penelitian. Tapi alangkah lebih baiknya sebelumnya mengajukan lakukan dulu mini research biar kalian nanti tidak menyesal. Judul sudah bagus-bagus tetapi ternyata tidak ada di tempat yang kalian inginkan.

Dulu, waktu mengajukan judul ku ajukan tiga judul loh. Kata Abah Nailul dulu maksimal tiga. Okay. I will try to make three title of my research. Waktu itu judul yang diajukan dua berbau teknologi dan satu lagi berbau layanan. Berbau? Wkwkwk. Pembahasannya maksudnya. Hehehe. Sewaktu itu karena sedang menyukai hal-hal yang berbau tantangan. Akhirnya prodi meng-ACC judul yang sekarang jadi skripsi. Hehehe.

Pengembangan AIDSPEDIA-BKI sebagai Media Bimbingan Konseling Berbasis Android Untuk Layanan Informasi (Studi di MAN 3 Sleman) adalah judul skripsiku. Judul yang sudah mengalami berbagai perubahan. Eits, biasalah nama juga ada pembimbing pasti pembimbing akan mengarahkan ke jalan yang benar. Eh, kayak tugas ustadz saja. Sama sih, pembimbing itu berharap mahasiswa bimbingannya bisa menyelesaikan dengan baik.

Judul lagi judul lagi. Kak, judulnya sudah pasaran. Males eh neliti itu. Ingin meneliti hal yang belum diteliti. What? Kedengerannya keren sekali. Kayak ilmuwan atau periset tenanan. Gini ya, apapun judulmu sebenarnya itu sudah ada yang neliti tetapi perspektif lain yang harus dibangun. Kalau penelitian kakak, dulu sudah ada yang melakukan tetapi beda fokus dimana kakak membuat aplikasi Android yang lebih mengintegrasikan nilai ke-Islaman sehingga nuansa ke-BKI-an bisa terlihat. Kalau mau cek judul kita itu sudah ada apa belum. It's simple, silahkan googling dan ketik judul apa dan jangan lupa ditulis .pdf atau .doc dibelakangnya. Nanti akan bermunculan judul yang mendekati penelitian yang akan kita lakukan.

Sudah Dapat Judul
Kalau sudah dapat, silahkan pastikan referensi ada atau tidak. Jangan sampai judul rancak bana (maksudnya bagus banget) tetapi referensi susah. Derita deh ntar. Pastikan lagi ya. Referensinya. Sebenarnya dunia dengan era teknologi super canggih ini gampang banget cari referensi. Tinggal google akan ketemu. Tapi yang terpenting jangan jadi plagiator. Kak, cari skripsi kampus lain itu dimana sih? Kalau cari skripsi kampus lain banyak cara. Mudahnya gunakan keyword seperti digilib, eprints, repository, dan etheses serta jangan lupa cantumkan kampusnya. Simple toh? Kalau sudah pasti referensinya, silahkan ajukan judulmu dengan meminta lembaran pengajuan judul sebelumnya kepada prodi dan ajukan kepada DPA masing-masing. Yang dibutuhkan tergantung DPA untuk pengajuan, ada yang cuma abstrak pengajuan dan langsung dapat ACC DPA, ada juga yang harus buat latar belakang dan rumusan masalah. No problem. Kalau sudah membuat latar belakang duluan, tidak usah takut kalian lebih maju selangkah. Persiapkan KRS yang sudah ditanda tangan DPA. Daftar ke prodi. Tunggulah detik-detik kartu pink akan kalian dapatkan. Yeyeyeye, I get it. Ingat usaha dan jalan kalian masih panjang.  

 Kartu Pink

Sepanjang? Kayak nama pantai aja. Masih harus nulis proposal. Perjalanan skripsi kalian akan mulai dari sini. Buatlah target kapan aku akan seminar proposal. Saya sudah mengajukan judul bulan Februari. Seminar bulan Maret. Hal ini sangat penting ya. Kalau tidak nanti kalian akan menyesal loh.

Sampai sini dulu saja ya, nanti kita sambung. Drama seminar proposalnya ya. Hehehe. Selamat membaca. Sorry tulisannya masih amatiran. Masih belajar ya. 😊😊😊 

Gagal Masuk Jurusan Yang Diinginkan? Galau?

Dalam kehidupan, tentu banyak ujian dan cobaan yang dilewati. Apakah kita hanya terhenti pada suatu titik ketika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan tersebut? Ku berharap tidak, karena hidup ini masih panjang. Selagi Allah masih memberikan umur, tetaplah semangat dan antusias dalam menjalani kehidupan.
 
Saat ini, bulan Januari 2019. Barang tentu, adik-adik yang saat ini duduk di kelas XII baik itu SMA/ SMK/ MA mereka tengah mempersiapkan diri untuk menuju gerbang mengakhiri status siswanya menjadi mahasiswa. Ingatlah, walau sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Kepastian itu hanyalah suatu hal yang mustahil bagi seorang manusia untuk menentukan. Kepastian itu suatu hal yang hanya dimiliki ilahi Rabbi. Ada banyak orang yang ingin diterima kuliah di jurusan yang dia inginkan. Tapi ingatlah Allah memberikan sesuatu yang kita butuhkan.
 

"Kegagalan mengajarkan kesadaran untuk belajar, kesuksesan menguatkan keyakinan untuk terus belajar."

Kalimat tersebut perlu diingat. Gagal itu hal yang biasa. Tidak mungkin seorang manusia itu tidak mendapatkan jatah gagal. Selagi masih muda, habiskan jatah gagalmu 😀😀😀. Tapi kok teman-temanku mereka mudah ya masuk jurusan yang mereka inginkan. Masuk ataupun lolos itu adalah takdir masing-masing orang. Orang ditakdirkan beda-beda. 

Mau sharing dikit boleh? Boleh la ya... 😍😍😍 Saya dulu ingin banget kuliah di Kedokteran. Tapi jebole malah pindah jalan jadi kuliahnya di Bimbingan Konseling Islam. Awalnya sih itu dijalani gak terlalu semangat. Tapi orang tua yang memotivasi. Aku anak Bidikmisi masak harus kuliah biasa-biasa saja. Bapak hanya seorang petani. Kuliah main-main. Enggak banget deh.... 

Semenjak itu, aku giat belajar. Alhamdulillah, Indeks Prestasiku di atas 3,9an. Alhamdulillah...😱😱😱 Awalnya gak nyangka sih. Tapi selama dijalani dengan baik. Allah memberikan jalannya kok. Jadi, ingat apapun jurusan kuliahmu tetap semangat ya 🙌🙌🙌 Ayo menjadi mahasiswa yang terus berprestasi...

Konseling Traumatik?

Konseling adalah praktik yang dijalankan sesuai dengan seperangkat aturan atau pedoman yang disusun oleh lembaga konseling profesioanl dan sesuai dengan kode etik, nilai-nilai, pengalaman, pandangan, perasaan, dan kemampuan klien dalam menentukan nasibnya sendiri (Geldard: 2004). Konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan (give helping) yang bersifat teraputik yang diarahkan untuk mengubah sikap dan perilaku konseli, yang dilaksanakan secara person to person yaitu antara konseli dan konselor dengan menggunakan teknik wawancara sehingga diharapkan dapat mengentaskan permasalahan yang dialami oleh konseli.
Trauma berasal dari Bahasa Yunani yang dapat diartikan luka (Cerney, dalam Pickett, 1998). Kata trauma digunakan untuk menggambarkan kejadian atau situasi yang dialami oleh korban. Kejadian atau pengalaman traumatik pun akan dihayati secara berbeda-beda oleh setiap individu, sehingga setiap orang akan memiliki reaksi yang berbda pula dalam menghadapi setiap peristiwa traumatik. Oleh karena itu, menjadi suatu hal yang wajar ketika seseorang mengalami ketakutan baik secara fisik maupun emosional sebagai suatu reaksi stres atas kejadian traumatik tersebut. Kadang kala efek ini baru terjadi setelah beberapa jam, hari, atau bahkan berminggu-minggu. Respon individual pada umumnya yang terjadi adalah perasaan takut, tidak berdaya, atau merasa ngeri. Demikian pula cara individu menghadapi krisis tersebut akan bergantung pada pengalaman dan sejarah masa lalunya. Adapun indikator seseorang mengalami trauma adalah dibayangi oleh peristiwa traumatis, berpikir negatif, merasa tidak berdaya, emosional, mengisolasi diri, merasa harapan masa depan rendah (Afnibar: 55).
Menurut Prawirohardjo (2010) melihat trauma sebagai pengalaman yang tiba-tiba, mengejutkan, dan meninggalkan bekas atau kesan yang mendalam pada jiwa seseorang yang mengalaminya. Menurut Pickett (1998), ada dua simtom yang dialami oleh individu yaitu (a) adanya ingatan terus-menerus tentang kejadian atau peristiwa tersebut, dan (2) mengalami mati rasa atau berkurangnya respon individu terhadap lingkungan. Kondisi ini selanjutnya akan mempengaruhi fungsi adaptif individu dengan lingkungan. Hal inilah menjadikan seseorang trauma yaitu muncul karena suatu peristiwa yang mengakibatkan terguncang jiwa seseorang sehingga sulit untuk mengendalikan dirinya sendiri.
Sutirna (2013) menyebutkan konseling traumatik adalah upaya konselor untuk membantu klien yang mengalami trauma melalui proses hubungan pribadi sehingga klien dapat memahami diri sehubungan dengan masalah trauma yang dialaminya dan berusaha untuk mengatasinya sebaik mungkin. Tujuan konseling traumatik adalah untuk mengadakan perubahan perilaku pada klien sehignga memungkinkan hidupnya lebih produktif dan memuaskan, lebih menekankan pada pulihnya kembali klien pada keadaan sebelum trauma dan mampu menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang baru (Afnibar: 53). Secara lebih spesifik, Murro dan Kottman (dalam Juntika, 2005: 84) menjelaskan tujuan konseling traumatik adalah (a) berpikir realistis, bahwa trauma adalah bagian dari kehidupan; (b) memperoleh pengalaman tentang peristiwa dan situasi yang menimbulkan trauma; (c) memahami dan menerima perasaan yang berhubungan dengan trauma serta belajar keterampilan baru mengatasi trauma.
Konseling traumatik sangat berbeda dengan konseling biasa dilakukan oleh konselor, perbedaan ini terletak pada waktu, fokus, aktivitas, dan tujuan. Adapun konseling traumatik memerlukan waktu yang lebih lama dari konseling biasa, fokus pada trauma yang dirasakan sekarang, lebih banyak melibatkan orang banyak dalam membantu konseli dan yang paling aktif berperan adalah konselor (Indah: 2011). Adapun proses konseling traumatik adalah proses tengah berlangsung dan memberi makna bagi klien yang mengalami trauma dan memberi makna pula bagi konselor yang membantu mengatasi trauma kliennya.
Sebagai mana proses konseling pada umumnya, proses dalam strategi konseling traumatik juga dibagi dalam tiga tahapan, yaitu tahap awal konseling, tahap pertengahan (tahap kerja), dan tahap akhir konseling (Nurihsan, 2009). Berikut adalah penjelasan dari strategi konseling traumatik:


  1. Tahap awal konseling. Adapun pada tahap awal ini terjadi sejak konselor bertemu dengan konseli sehingga berjalanlah proses konseling dan menemukan defenisi masalah klien. Adapun yang dilakukan oleh konselor dalam proses konseling ini adalah sebagai berikut: (a) membangun hubungan konseling traumatik yang melibatkan klien yang mengalami trauma; (b) memperjelas dan mendefenisikan masalah trauma; (c) membuat penjajakan alternatif bantuan untuk mengatasi masalah trauma; dan (d) menegosiasikan kontrak.
  2. Tahap pertengahan konseling. Berdasarkan kejelasan trauma klien yang disepakati pada tahap awal, kegiatan selanjutnya adalah mengkonfrontasikan pada: (a) penjelajahan trauma yang dialami klien; (b) bantuan apa yang akan diberikan berdasarkan penilaian kembali apa-apa yang telah dijelajahi tentang trauma klien. 
  3. Tahap akhir konseling. Pada tahap ini, konseling ditandai dengan beberapa hal berikut ini: (a) menurunnya kecemasan klien yang diketahui setelah konselor menanyakan keadaan kecemasannya; (b) adanya perubahan perilaku klien ke arah yang lebih positif, sehat, dan dinamik; (c) adanya tujuan hidup yang jelas di masa yang akan datang dengan program yang jelasp pula; (d) terjadinya perubahan sikap yang positif terhadap masalah yang dialaminya, dapat mengoreksi diri dan meniadakan sikap yang suka menyalahkan dunia luar seperti orang tua, teman, dan keadaan yang tidak menguntungkan.

PMDK-PN ? Jalur Undangan?

Mungkin istilah PMDK-PN belum buming di telinga siswa. PMDK PN itu jalur undangan masuk politeknik negeri. Kalian bisa lihat di websitenya. Silahkan Klik disini. Pasti pada bertanya-tanya toh. Politeknik kagak bisa jadi sarjana. Siapa bilang. Ada D.III atau D.IV. Walaupun mereka gelarnya Ahli Madya tapi keren tau paham praktek. Bagi yang suka praktek masuk politeknik saja. Kalau masuk Universitas mumet tuh. Kalau D.IV kalian juga jadi sarjana kok. Siapa bilang gak bisa. Politeknik juga bisa jadi sarjana dengan gelar S.S.T. apa itu. Gelarnya Sarjana Sains Terapan. Tapi sekarang kayaknya jadi S.Tr. yaitu Sarjana Terapan. Bisa lanjut S2 loh. 
Berikut ini Politeknik Negeri di Indonesia yang ikut dalam PMDK-PN 2018.




Contact Us

Phone :

+62 812 6892 8954

Address :

Solok Regency, West Sumatera,
Indonesia

Email :

hayatulkhairul@gmail.com