Jalan Berlika-liku Itulah Kehidupanku
Hayatul Khairul Rahmat,
begitulah nama lengkapku. Dalam keseharianku, kerap dipanggil dengan nama
Rahmat. Begitulah sapaanku dalam keseharian. Terlahir di sebuah desa yang masih
hijau dan dipenuhi dengan hutan dan sawah yang terbentang yaitu Muaro Paneh.
Muaro Paneh merupakan suatu daerah di kaki Gunung Talang. Kebanyakan orang
mungkin tidak kenal dimana itu Gunung Talang. Gunung yang masih aktif dan
kadang-kadang batuk-batuk sebagai bukti aktivitasnya terletak di sebuah
kabupaten yang dulunya lumayan besar. Namun sekarang telah dibagi menjadi dua
kabupaten ataupun kota yaitu Kabupaten Solok. Kabupaten yang kaya dengan sumber
daya alamnya. Siapa yang tak kenal dengan Danau Singkarak yang merupakan danau
terbesar kedua di Indonesia setelah Danau Toba. Itulah habitat kecil yang ku tempati
sebelumku hijrah ke daerah lain.
Rahmat yang terlahir dari
keluarga yang ku rasa biasa-biasa saja pada tanggal 23 April 1997. Zaman dimana
Presiden Soeharto memerintah yang sudah hampir mencapai berkali-kali periode
yang siapa yang tak kenal beliau. Aku seorang yang bermimpi menjadi dokter di
masa depan tetapi mimpi itu kandas karena tak kunjung menemukan jalannya.
Hari-hari kecilku di habiskan dengan bermain dengan teman-temanku. Mulai dari
permainan daerah yang sangat kuno sekali saat ini tetapi zaman itu kece badai, gengs.
Bahasa daerah ku bilang baik sepak tekong. Hahaha, lucu
sekali bahasanya. Tapi itu mengasikkan sekali. Main gunuang mirip sih
dengan main gundu saat ini dan juga main cak. Lucu sekali masa kecilku.
Masa yang tidak akan kembali lagi.
Era Taman Kanak-Kanak,
saat umur sudah menginjak usia empat tahun. Mulailah aku masuk TK. Aku dahulu
bersekolah di TK Aisyiyah 1 Muaro Paneh. TK yang kini telah membuatku begini.
Ku disini diajar oleh guru-guru yang hitzz sekali. Masih ingat dan segar
dalam ingatku, Buk War yang waktu itu sudah mulai beruban sering sekali
memarahiku kalau main pasir nanti cacingan gitu. Masa kecil yang kurus. Buk Ita
yang mengajariku menggambar dan lain hal. Hingga ku pernah Juara II Lomba
Mewarnai Tingkat Kabupaten. Luar biasa menurutku. Buk Ira yang mengajariku
Bahasa Inggris walaupun masih dasar banget gengs. Masa kecil yang kece
badai pokoknya.
Era Sekolah Dasar, waktu
aku bersekolah di SDN 10 Muara Panas. Ku bisa belajar banyak hal. Ku bisa
menjadi juara kelas. Alhamdulillah, terima kasih Tuhan. Ku juga pernah
ikut lomba-lomba seperti Cerdas Cermat Agama dan bisa menang juga. Masa ini
badanku mulai naik dan agak sedikit gemuk. Habis khitan. Lucu sekali. Pulang
sekolah, ku belajar lagi di Madrasah Diniyah Awaliyah yang namanya MPI Engku
Mudo Yahya Muaro Paneh. Tempatku belajar agama. Menimpa ilmu agama disamping
ilmu umum. Berbagai kejuaraan dan lomba juga sering ku ikuti dan hasilnya
menyenangkan hati dan melapangkan dada.
Era Madrasah Tsanawiyah,
ku bersekolah di MTsN Koto Baru Solok. lumayan jauh dari rumah sekolah ku ini.
Ya beda kecamatan pasti jauh lah. Sekitar satu jam kalau mau jalan kaki.
Lamanya tapi lebih lama nungguin kamu. Hahaha. Disini ku mulai aktif
berorganisasi dan menjadi Ketua Umum OSIS untuk satu periode. Pencapaian yang
waw sekali. Ku disini selalu menjadi juara kelas. Ku bisa mengikuti
lomba-lomba. Ku bisa menjadi peringkat dua nilai Ujian Tertinggi di Kabupaten
Solok tempatku bersekolah. Banyak lagi prestasiku tetapi sungkan disampaikan. Hehehe.
Era Madrasah Aliyah, aku
jadi anak madrasah terus sampai bosan. Bersekolah di MAN Koto Baru Solok dan
selalu mendapatkan Juara Umum setiap tahunnya. Alhamdulillah. Gurunya
kece-kece, gokil, dan kocak abis pokoknya deh. Prestasi pun banyak yang
kuraih. Pernah ikutan MTQ Nasional Sumatera Barat di Pasaman Barat dan jadi
Semifinalis. Juga pernah Juara Harapan III Olimpiade Bahasa dan Sastra
Indonesia. Walaupun sekolahku yang dahulu dan sekarang berdekatan tapi semangat
berprestasi tidak akan hilang.
Era Mahasiswa, sudah gede
saja ya aku. 2015 adalah karir awalku jadi mahasiswa bukan siswa lagi.
Pencapaian yang luar biasa. Walau perjuangan berat berpindah haluan dari
keinginan awal tetapi dinikmati aja. Kota Yogyakarta tujuan pergulatan hidup
setelah Tanah Swarnadwipa yaitu Sumatera. Kota nan romantis, miris kalau gak
ada pacar guys. Setiap sudutnya indah sekali. Tapi prinsip saja yang
harus ditegakkan. Hidup tanpa pacaran. Walau dulu pernah pacaran. UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta merupakan almamaterku saat ini. S1 Bimbingan Konseling
Islam program studi yang ku dalami disini saat ini. Disini ku alhamdulillah berprestasi.
Ku pernah ikut pertemuan mahasiswa se Indonesia dalam kegiatan bertajuk Youth
Adventure Day 2017. Gila banget aku yang tidak tahu apa-apanya ini bisa
lolos acara se istimewa itu. Kemarin baru dapat Juara II English Speech
Competition. Alhamdulillah pencapaian tahun ini.
Miris dan luculah perjalanan
hidupku ini. Dipenuhi manis dan pahit kehidupan. Itulah lika-liku hidup kadang
diatas kadang dibawah. Nikmati saja. Be loyal on process sedikit minjam
motto Bang Arif Rahman Heriansyah. Mantan Presma UIN Antasari Banjarmasin. Thank
juga buat beliau yang memberikan motivasi kece. Ingatlah jadi pemimpi yang
besar. Motto teruslah dipegang Dream Big, Work Hard, and Never Stop
Believing That Anything Possible With Allah. Terus berprestasi, Rahmat
kecil yang saat ini sudah besar. Hahaha.
Komentar
Posting Komentar