Pendekatan Hypnocounseling dalam Meningkatkan Motivasi Berprestasi Peserta Didik


Dari penelusuran yang dilakukan, dapat ditemukan beberapa penelitian yang pembahasannya hampir sama dengan metode hypnocounseling yaitu:
a.       Skripsi Abdul Latif, Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang berjudul “Hipnoterapi dalam Bimbingan dan Konseling Islami di The Winner Institute.” Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui implementasi hipnoterapi dalam bimbingan dan konseling islami yang ada di The Winner Institute yang mengarah kepada bagaimana metode hipnoterapi dalam bimbingan dan konseling islami di The Winner Institute. Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah hipnoterapi menjadi salah satu metode yang sangat efektif dalam pemecahan masalah dalam bimbingan dan konseling islami di The Winner Institute yang secara umum metode ini dibedakan menjadi dua, yaitu metode individual dan metode kelompok dengan pendekatan client centered.[1]
b.      Skripsi Irfan Husni Fuadi, Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang berjudul “Metode Hypnocounseling Menurut R. Budi Sarwono dan Relevansinya untuk Bimbingan dan Konseling Islam.” Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsep metode hypnocounseling menurut R. Budi Sarwono dan relevansinya untuk bimbingan dan konseling islam. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif, sedangkan dalam pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Hasil penelitian menemukan bahwa konsep hypnocounseling merupakan model konseling dengan memanfaatkan kondisi hypnosis dalam membantu permasalahan klien. Adapun penerapan metode hypnocounseling dapat digunakan jika dilakukan oleh seorang hypnocounselor yang profesional dan menyampaikan pesan yang sesuai dengan syariat Islam itu sendiri.[2]
c.       Marpuah, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang berjudul “Metode Hipnoterapi pada Penanganan Anak Phobia di TranzCare Mampang Prapatan Jakarta Selatan.” Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana bentuk metode hipnoterapi secara langsung terhadap penanggulangan permasalahan phobia terutama ketika menghadapi klien anak. Melalui wawancara dan observasi diketahui bahwa anak bisa dihipnotis selama ia mampu berkomunikasi dan berpikir abstrak sehingga bisa masuk ke gerbang bawah sadarnya dan memberikan sugesti positif secara berulang-ulang terhadap perilaku yang ingin diubah dan tujuan dari terapi ini bukan untuk melupakan atau menghilangkannya dari pikiran namun untuk merubah persepsi salah yang mungkin selama ini mempengaruhi perilakunya.[3]
d.      Jurnal yang berjudul “Model Konseling Melalui Psikodrama dan Hipnoterapi untuk Meningkatkan Potensi Mahasiswa” yang ditulis oleh Safitri M, Winanti Siwi Respati, dan Aziz Luthfi. Penelitian ini bertujuan untuk memadukan penerapan konseling kelompok dengan hipnoterapi untuk menanggulangi permasalahan mahasiswa yang terkait langsung atau tidak langsung dengan proses belajar mahasiswa yang terdeteksi dini di tahun pertama belajarnya, sehingga bisa meningkatkan potensinya untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Untuk mendapatkan ketepatan penentuan modelnya, maka terlebih dahulu melihat model gaya belajar, tipe kepribadian, Indeks Prestasi, dan permasalahan berbasis perkembangan mahasiswa. Subjek adalah mahasiswa psikologi reguler dan pararel angkatan 2013.  Metode penelitian menggunakan kuasi eksperimen untuk menguji penerapan model psikodrama dan hipnoterapi untuk konseling mahasiswa berdasarkan perubahan dalam dirinya, yang diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalahnya. Hasil penelitian memperlihatkan tidak ada hubungan antara gaya belajar, tipe kepribadian dan IPK mahasiswa. Ada problem yang berbasis pada perkembangan kehidupan yaitu kematangan emosi, kematangan relasi, perilaku etis dan kesadaran tanggung jawab. Dari psikodrama diperoleh perubahan ke arah yang lebih baik dalam perasaan, keterbukaan, penerimaan masukan dari orang lain. Dari hipnoterapi diperoleh perubahan ke arah yang lebih baik dalam kemauan dan kemampuan untuk mengatasi masalah. Teknik terapi clean language, hand cateliptic, dan empty chair adalah teknik terbanyak yang digunakan untuk melaku­kan konseling pada masalah perkembangan yang disepakati dengan mahasiswa untuk dibahas. Dengan demikian Psiko­drama dan Hipnoterapi bisa dilakukan tergantung fokus problem mahasiswa.[4]
e.       Jurnal yang berjudul “Pengembangan Model Konseling Integratif Berbasis Hipnoterapi sebagai Upaya Peningkatan Peran Konselor di Sekolah” yang ditulis oleh Atrup. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan konseling integratif yaitu untuk membantu penyelesaian masalah konseli secara praktis, efektif, dan efisien. Masalah yang dialami seorang konseli pada hakekatnya tidak berdiri sendiri, terisolasi, dan terlepas dari hal-hal lain yang melingkupi. Sebab-sebab munculnya masalah sangat kompleks dan saling berkaitan satu dan yang lain. Oleh karena itu cara penyelesaiannya diperlukan suatu model konseling yang fleksibel dan mampu menyesuaikan dengan berbagai karakteristik masalah yang dihadapi konseli dalam suatu sesi proses konseling. Model konseling integratif merupakan sesi pelaksanaan konseling yang mengintegrasikan dua atau lebih teknik terapi, atau integrasi di antara teknik-teknik konseling dan/ atau sesi konseling yang mengintegrasikan di antara keduanya yaitu di antara teknik terapi dan teknik konseling tertentu. Dengan mengacu pada konsep tersebut, maka sangat dimungkinkan penggunaan beberapa jenis terapi termasuk di antaranya mengintegrasikan dengan hipnoterapi (hypnotherapy) dalam suatu sesi konseling. Pemanfaatan hipnosis dalam sesi konseling secara umum dikenal dengan istilah. Implementasi Model konseling integratif dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama pelaksanaan sesi konseling secara umum. Kedua, sesi konseling dengan memanfaatkan ilmu hipnosis dalam sesi konseling setelah mendapatkan persetujuan konseli.[5]

Persamaan dari kelima penelitian di atas adalah tema penelitiannya, yakni sama-sama membahas tentang penggunaan pendekatan hypnocounseling dalam bimbingan dan konseling islam. Penelitian ini berfokus kepada penggunaan pendekatan hypnocounseling dalam meningkatkan motivasi berprestasi peserta didik dalam bimbingan dan konseling islam. Perbedaan penelitian ini adalah pada sudut pandang dan objek penelitiannya yaitu dimana penelitian sebelumnya masih mengkaji bagaimana penggunaan hypnocounseling dalam dunia bimbingan dan konseling islami tetapi penelitian ini meneliti penggunaan itu dalam permasalahan dunia bimbingan dan konseling islami yaitu dalam meningkatkan motivasi berprestasi peserta didik. 

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQTFuNlMB4bpm2z8ggjTS7Wy8WLZW6WPzzroaltb305SkUAi7SdgA


[1] Abdul Latif, Hipnoterapi dalam Bimbingan dan Konseling Islami di The Winner Institute, Skripsi, Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.
[2] Irfan Husni Fuadi, Metode Hypnocounseling Menurut R. Budi Sarwono dan Relevansinya untuk Bimbingan dan Konseling Islam, Skripsi, Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
[3]Marpuah, Metode Hipnoterapi pada Penanganan Anak Phobia di TranzCare Mampang Prapatan Jakarta Selatan, Skripsi, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.
[4] Safitri M, Winanti Siwi Respati, dan Aziz Luthfi, Model Konseling Melalui Psikodrama dan Hipnoterapi untuk Meningkatkan Potensi Mahasiswa, Jurnal, Seminar Psikologi dan Kemanusian, Psychology Forum, Universitas Muhammadiyah Malang, 2015, hal. 347-353
[5] Atrup, Pengembangan Model Konseling Integratif Berbasis Hipnoterapi sebagai Upaya Peningkatan Peran Konselor di Sekolah, Jurnal, Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling: Pemberdayaan Bimbingan dan Konseling Sekolah, 2004, Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya, hal. 16-32

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengkaji Tradisi Sekaten di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Perspektif Islam

Kontestasi Makna Religius dan Budaya dalam Pelaksanaan Ritual Tabuik di Sumatera Barat

Dari Dalam Diri: Membangun Harmoni dalam Hubungan Internal Agama dan Spiritualitas