Tazkiyatun Nafs
Tazkiyatun Nafs
Secara etimologis, kata Tazkiyatun Nafs berasal
dari dua kata kata yaitu tazkiyatun dan nafs. Tujuan Tazkiyatun
nafs adalah ketaqwaan kepada Allah SWT. Dan tujuan khusus Tazkiyatun
nafs yaitu:
1. Pembentukan manusia yang bersih akidahnya, suci
jiwanya, luas ilmunya, dan seluruh aktivitas hidupnya bernilai ibadah.
2. Membentuk manusia yang berjiwa suci dan beakhlak
mulia dalam pergaulan dengan sesamanya, yang sadar akan hak dan kewajiban,
tugas seta tanggung jawabnya.
3. Membentuk manusia yang berjiwa sehat dengan
terbebasnya jiwa dari perilaku tercela yang membahayakan jiwa itu sendiri.
4. Memebentuk manusia yang berjiwa suci dan
berakhlak mulia, baik terhadap Allah, diri sendiri maupun manusia sekitarnya.
Metode penyucian diri biasa dilakukan dengan dengan
proses Takhalli dan dengan proses Tahalli. Nafsu
dalam pertumbuhan psikologi dan spiritualnya ada empat yaitu:
1. Nafsu amarah adalah kepribadian yang cenderung
pada tabiat jasad dan mengejar pada prinsip-prinsip kenikmatan (pleasure
principle).
2. Nafsu lawawah adalah jiwa yang sudah sadar dan mampu melihat
kekurangan-kekurangan diri sendiri, dengan kesadaran itu ia terdorong untuk
meninggalkan perbuatan-perbuatan rendah dan selalu berupaya melakukan sesuatu
yang mengantarkan kebahagian yang bernilai tinggi.
3. Nafsu mulhamah adalah nafsu yang memperoleh
ilham dari Allah SWT., dikaruniai ilmu pengetahuan. Ia telah dihiasi akhlak
mahmudah (akhlak terpuji), dan ia merupakan sumber kesabaran, keuletan dan
ketabahan.
4. Nafsu muthmainnah adalah kepribadian yang telah
diberi kesempurnaan nur qalbu, sehingga dapat meninggalkan
sifat-sifat tercela dan tumbuh sifat-sifat yang baik. Kepribadian ini selalu
berorientasi ke komponen kalbu untuk mendapat kesucian dan menghilangkan segala
kotoranm sehingga dirinya menjadi tenang.
Manfaat Tazkiyatun nafs yaitu
iman bertambah kuat, bagus, dan kokoh, tahan atas godaan syetan untuk
menegakkan kebatilan dan Tumbuh semangat beramal shaleh di tengah
masyarakat.
Komentar
Posting Komentar