Kontestasi Makna Religius dan Budaya dalam Pelaksanaan Ritual Tabuik di Sumatera Barat
Ritual Tabuik di Pariaman, Sumatera Barat, merupakan salah satu tradisi yang unik di Indonesia karena mengandung unsur keagamaan dan budaya yang terjalin secara kompleks. Tradisi ini berakar dari kisah tragis kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Imam Husain bin Ali, dalam peristiwa Karbala, yang secara historis identik dengan mazhab Syiah. Namun demikian, pelaksana utama Tabuik adalah masyarakat Pariaman yang mayoritas menganut mazhab Sunni. Hal ini menimbulkan kontestasi makna: apakah Tabuik adalah ekspresi religius, budaya lokal, atau hasil akulturasi keduanya? Dalam perspektif keagamaan, Tabuik awalnya adalah upacara untuk mengenang dan meratapi syahidnya Imam Husain. Unsur spiritual yang melekat pada tradisi ini ditunjukkan dalam simbol-simbol seperti Tabut (peti kayu), kuda-kudaan (Buraq), serta pembacaan narasi Karbala yang berisi nilai-nilai keadilan, pengorbanan, dan perjuangan melawan tirani. Masyarakat pelaksana menganggap partisipasi dalam ritual ini sebagai bentuk solidaritas t...