Mengenal Dunia Psikologi
Mengenal Dunia Psikologi
A. PENGERTIAN PSIKOLOGI
“Psikologi” berasal
dari perkataan yunani psyche yang artinya adalah jiwa,
dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara
etimologi, psikologi artinya adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik
mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya, maupun latar belakangnya
Berbicara tentang hal jiwa, terlebih dahulu kita harus bisa membedakan antara nyawa dan jiwa. Nyawa adalah daya jasmaniyah yg adanya pada hidup jasmanidan menimbulkan perbuatan badaniyah (organic beharviour) yaitu perbuatan yang di timbulkan oleh proses belajar. Misalnya : instink, refleks, nafsu nyawanya. Sedang jiwa adalah daya hidup rohaniyah yang bersifat abstak yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behaviour).
Berbicara tentang hal jiwa, terlebih dahulu kita harus bisa membedakan antara nyawa dan jiwa. Nyawa adalah daya jasmaniyah yg adanya pada hidup jasmanidan menimbulkan perbuatan badaniyah (organic beharviour) yaitu perbuatan yang di timbulkan oleh proses belajar. Misalnya : instink, refleks, nafsu nyawanya. Sedang jiwa adalah daya hidup rohaniyah yang bersifat abstak yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behaviour).
Psikologi juga
dapat diartikan sebagai berikut :
1.
Ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan proses mental dan perilaku.
2.
Ilmu
pengetahuan tentang pikiran dan bagaimana ia bekerja.
3.
Ilmu
pengetahuan tantang pikiran dan perilaku.
4.
Studi
sistematik terhadap perilaku dan proses mental seseorang .
Jadi dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah
ilmu pengetahuan yang meneliti serta mempelajari tentang perilaku atau
aktivitas- aktifititas yang merupakan manifestasi atau penjelmaan kehidupan
jiwa itu.
Dilihat dari sejarahnya, pada awal psikologi
sebagai ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala jiwa. Akan tetapi, karena
jiwa bersifat abstrak sehingga sulit dipelajari secara objektif dank arena jiwa
termanifestasi dalam bentuk perilaku, maka dalam perkembangannya kemudian
psikologi menjadi ilmu yang mempelajari perilaku.
Psikologi sebagai ilmu berupaya mencari
kebenaran ilmia pada hasil penelitian ilmiah yang dilakukan secara sistematis,
berdasarkan atas data empiris, dan dapat diuji kebenrannya. Psikologi memiliki
:
- Objek tertentu
- Metode pendekatan atau penelitian tertentu
- Sistematika tertentu
- Riwayat atau sejarah tertentu ( dalam Walgito, 2003:3)
Psikologi sebagai ilmu, psikologi juga mempunyai tugas-tugas atau
fungsi teretntu seperti ilmu-ilmu pada umumnya. Adapun tugas psikologi yaitu (
dalam Walgito, 2003:3)
- Mengadakan deskripsi yaitu menggambarkan secara jelas hal-hal yang dipersoalkan atau dibicarakan.
- Menerangkan yaitu menerangkan tugas keadaan atau kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa tersebut.
- Menyusun teori yaitu mencari dan merumuskan hukum-hukum atau ketentuan mengenai hubungan antara peristiwa satu dengan peristiwa yang lain.
- Prediksi yaitu membuat ramalan ( prediksi ) mengenai hal – hal yang mungkun terjadi yang akan muncul.
- Pengendalian yaitu mengendalikan atau mengatur peristiwa.
Secara lebih khusus psikologi lebih banyak dikaitkan dengan
kehidupan manusia psikologi didefinisikan sebagai sebagai ilmu pengetahuan yg
berusaha memahami prilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan
sesuatu dan bagai mana mereka berpikir dan berperasaan (Gleitman, 1986)
Umumnya para ilmuan membagi psikologi menjadi 2 golongan yaitu:
1.
Psikologi
metafisika yang menyelidiki hakikat jiwa seperti yang dilakukan oleh plato dan
aris toteles
2.
Psikologi
Empiri yang menyelidiki gejala-gejala kejiwaan dan tingkah laku manusia dengan
mengunakan pengamatan, percobaan dan eksperimen dan pengumpulan berbagai
data yang dihubungkan dengan gejala-gejala kejiwaan manusia
Ada banyak ahli
yang mengemukakan pendapat tentang pengertian
psikologi, diantaranya:
1.
Edwin G. Boring dan Herbert S. Langfeld.
Psikologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang hakekat manusia
2.
Garden Murphy
Psikologi adalah ilmu
yg mempelajari respon tentang mahluk hiduo dengan lingkungannya
3.
Woodworth dan Marquis
Psikologi adalah ilmu
pengetahuan yg mempelajari aktivitas individu dari sejak masih dalam kandungan
sampai meninggal dunia dalam hubungan dengan alam sekitar
4.
Wilhem Wund
Psikologi merupakan
ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri
manusia seperti perasaan, pikiran, merasa, dan kehendak
5.
Pengertian Psikologi menurut
Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu yang
mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara
langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
6.
Pengertian Psikologi menurut Dakir (1993), psikologi
membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
7.
Pengertian Psikologi menurut
Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun
kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah
tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk
, berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi
berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku
manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak,
tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.
Dapat diketahui bahwa pengertian
psikologi merupakan
ilmu tentang tingkah laku. Pada hakekatnya tingkah laku manusia itu sangat luas,
semua yang dialami dan dilakukan manusia merupakan tingkah laku. Semenjak
bangun tidur sampai tidur kembali manusia dipenuhi oleh berbagai tingkah laku.
Dengan demikian objek ilmu psikologi sangat luas. Karena luasnya objek yang dipelajari psikologi, maka
dalam perkembangannya ilmu psikologi dikelompokkan dalam beberapa bidang, yaitu :
1.
Psikologi Perkembangan, yaitu ilmu
yang mempelajari tingkah laku yang terdapat pada tiap-tiap tahap perkembangan
manusia sepanjang rentang kehidupannya.
3.
Psikologi Sosial, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam berhubungan
dengan masyarakat sekitarnya.
4.
Psikologi Industri, ilmu yang mempelajari tingkah laku
yang muncul dalam dunia industri dan organisasi.
5.
Psikologi Klinis, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang sehat dan
tidak sehat, normal dan tidak normal, dilihat dari aspek psikisnya.
B.
RUANG
LINGKUP PSIKOLOGI
Psikologi dilihat dari segi objeknya, psikologi
dapat dibedakan dalam dua golongan yang besar, yaitu : ( dalam Walgito ,
2003:23)
1. Psikologi yang meneliti dan mempelajari manusia
Psikologi
yang diteliti dan dipelajari dalam psikologi disini adalah tentang perilaku
sesorang atau perilaku manusia. Cakupan yang luas, menyebabkan dilakukannya pengelompokan
dalam psikologi manusia.
Berdasarkan
tujuannya dibedakan atas:
·
Psikologi
teoritis
Psikologi
dipelajari dengan tujuan untuk mengembangkan ilmu.
·
Psikologi
praktis
Psikologi
dipelajari dengan tujuan untuk kebutuhan praktis, khususnya problem solving.
Berdasarkan
obyek yang dipelajarinya dibedakan atas :
·
Psikologi
umum
Psikologi
meneliti dan mempelajari kegiatan-kegiatan psikis manusia yang tercermin dalam
prilaku pada umumnya, yang dewasa, yang normal dan yang berkultur. Psikologi
umum memandang manusia seakan akan terlepas dalam hubungan dengan manusia
lain.
·
Psikologi
khusus
Psikologi
yang menyelidiki dan mempelajari segi segi kekhususan dari aktivitas aktivitas
psikis manusia. Hal hal yang khusus yang menyimpang dari hal hal yang umum
dibicarakan dalam psikologi khusus. Psikologi khusus masih berkembang terus
sesuai dengan bidang bidang berperannya psikologi. Pada umumnya psikologi
khusus merupakan psikologi praktis, yang diaplikasikan sesuai dengan bidangnya.
Psikologi
khusus dibagi menjadi:
·
Psikologi
Konseling & Klinis
Merupakan
salah satu bidang psikologi terapan yang berperan sebagai salah satu disiplin
kesehatan mental dengan menggunakan prinsip-prinsip psikologi untuk memahami,
mendiagnosis dan mengatasi berbagai masalah penyakit psikologis. Psikologi
klinis berkembang kearah reintregasi bidang-bidang psikologi lainya. Sedangkan
dalam psikologi konseling merupakan suatu psikologi terapan yang berusaha
menciptakan, menerapkan dan menyebarkan pengetahuan mengenai pencegahan dan
penanggulangan gangguan fungsi manusia dalam berbagai kondisi. Adapun tujuan
bidang psikologi konseling tersebut adalah membantu individu memahami dan
mengubah perasaan, pikiran dan perilaku kejiwaan, mengatasi tekanan mental,
menanggulangi krisis, meningkatkan kemampuan mereka dalam menyelesaikan
berbagai persoalan.
·
Psikologi
Eksperimen
Cabang
psikologi yang mengkaji proses sensing, perceiving, learning dan thingking.
Psikologi eksperimen menggunakan metode eksperimen untuk mempelajari tingkah
laku manusia (kadang menggunakan hewan coba) dan sering melakukan penelitian.
Beberapa hal yang sering diteliti antara lain adalah sensasi & persepsi,
proses kognitif, learning, ataupun motivasi. Psikolog eksperimen juga
mengembangkan metode pengukuran dan pengontrolan yang tepat.
·
Behavioral
Neuroscience & Comparative Psychology
Mempelajari
peran dari sistem saraf pusat dalam mengendalikan perilaku terang-terangan dan
rahasia manusia dan hewan. Bidang ini memfokuskan kajian pada proses biologis,
khususnya peran otak pada perilaku (mencoba menemukan hubungan antara proses
biologi dengan perilaku), karenanya mereka disebut sebagai ahli psikologi
fisiologi. Subjek penelitian biasanya binatang. Mereka membandingkan temuan
pada binatang dengan manusia.
·
Psikologi
Perkembangan
Adalah
bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor
yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut
usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi
sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi
dalam konteks adanyainteraksi sosial. Dan
juga berkaitan erat dengan psikologi
kepribadian, karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas
dari individu tersebut
Bidang ini memfokuskan kajian pada berbagai faktor yang membentuk perilaku
individu mulai dari konsepsi hingga mati. Khususnya melihat bagaimana pengaruh
kematangan biologis dan lingkungan terhadap perkembangan manusia.
·
Psikologi
Sosial
Psikologi
sosial merupakan perkembangan ilmu pengetahuan yang baru dan merupakan cabang
dari ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang
kegiatan – kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial.
Dari berbagai pendapat tokoh – tokoh tentang pengertian psikologi sosial dapat
disimpulkan bahwa psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman
dan tingkah laku individu-individu dalam hubungannya dengan situasi sosial.
Bidang ini mempunyai 3 ruang lingkip, yaitu;
Ø
Studi
tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misal: studi tentang
persepsi, motivasi proses belajar dan atribusi (sifat).
Ø
Studi
tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap
sosial, perilaku
menirudan lain-lain.
Ø
Studi
tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan
kekuasaan, kerjasama dalam
kelompok, dan persaingan.
·
Psikologi
Kepribadian
Adalah
bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan
diridengan lingkungannya, psikologi kepribadian
berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi
sosial, karena kepribadian adalah
hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu
itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya. Bidang ini
mempelajari perbedaan individu dengan cara mengelompokkan individu untuk tujuan
praktis dan mempelajari kualitas setiap individu yang unik. Psikologi
kepribadian memfokuskan diri pada ciri sifat dan karakter.
·
Psikologi
Kesehatan
Psikologi
kesehatan adalah bagian dari psikologi klinis, yang memfokuskan pada kajian dan
fungsi kesehatan individu terhadap diri dan lingkungannya, termasuk penyebab
dan faktor-faktor yang terkait dengan problematika kesehatan individu.
Psikologi
Kesehatan menurut Matarazzo (1980, dalam Ogden: 1996) adalah suatu agregat darispecific
educational, dan
kontribusi scientific
professional, dari disiplin psikologi, untuk memajukan atau
memelihara kesehatan, termasuk juga didalamnya penanganan penyakit dan
aspek-aspek lain yang terkait dengannya.
Psikologi
kesehatan sebagai pengetahuan social-psychological dapat digunakan untuk
mengubah pola health behavior dan mengurangi pengaruh dari psychosocial stress.
Secara
lebih operasional, psikologi kesehatan dapat dimanfaatkan untuk :
Ø
Mengevaluasi
tingkah laku dalam etiologi penyakit
Ø
Memprediksi
tingkah laku tidak sehat
Ø
Memahami
peran psikologi dalam experience
of illness
Ø
Mengevaluasi
peran psikologi dalam treatmen
Ø
Selain
itu, teori-teori psikologi juga dapat dimanfaatkan dalam mempromosikan tingkah
laku sehat dan mencegah sakit/munculnya penyakit dalam skala individu maupun
yang lebih luas (kelompok, komunitas maupun masyarakat).
·
Psikologi
Komunitas
Psikologi
komunitas pada dasarnya terkait dengan hubungan antar sistem sosial,
kesejahteraan dan kesehatan individu dalam kaitan dengan masyarakat. Psikologi
komunitas didefinisikan sebagai sutau pendekatan kepada kesehatan mental yang
menekankan pada peran daya lingkunan dalam menciptakan masalah atau mengurangi
masalah. Psikologi komunitas berfokus pada arah permasalahan kesehatan mental
dan sosial yang dikembangkan melalui intervensi juga riset dengan
seting mencakup masyarakat dan komunitas pribadi.
Seorang
ahli yang bernama Rapaport mengemukakan
bahwa pespektif dari psikologi komunitas memberikan perhatian pada tiga hal
utama yakni :
Ø
Pengembangan
sumber daya individu.
Ø
Aktivitas
politik.
Ø
Ilmu
Pengetahuan.
Ada
beberapa konsep yang sangat melekat pada pendekatan psikologi komunitas, yakni
pada :
a)
Pencegahan.
Pencegahan
dari gangguan psikologis bertujuan untuk menghemat biaya perawatan penderita.
Terdiri dari tiga yakni pencegahan primer, sekunder dan tertier.
b)
Pemberdayaan
manusia.
Pemberdayaan
manusia dalam masyarakat bertujuan untuk mempertahankan kesehatan dan mencegah
munculnya gangguan-gangguan psikologis.
Beberapa
pertimbangan-pertimbangan dalam psikologi komunitas:
Ø
Pertama.
Psikologi
Komunitas menekankan kepada dua aspek secara serentak yakni kondisi masyarakat
sebagai dasar teori dan riset pada proses lingkungan sosial.
Ø
Kedua.
Memusatkan,
tidak hanya bertitik tolak pada kondisi psikologis individu, akan tetapi
atas berbagai tingkatan analisa yang bergerak dari individu
kemudian mengkelompokkannya ke dalam organisasi dan akhirnya kepada struktur
yang terbesar yakni kelompok masyarakt secara utuh dimana individu berada.
Ø
Ketiga.
Psikologi
Komunitas meliputi atau cakupan jangkauan luas berupa seting dan substansi dari
suatu area/daerah komunitas.
·
Psikologi
Sekolah & Pendidikan
Menurut
beberapa ahli, psikologi pendidikan bisa diartikan sebagai berikut:
1.
MenurutWS.WinkelSj
Psikologi
pendidikan adalah ilmu yang mempelajari pra syarat-pra syarat (faktor-faktor)
bagi pelajar di sekolah, berbagai jenis belajar dan fase-fase dalam semua
proses belajar”.
2.
Menurut
Richard E. Mayer
“Educational
psycology is a branch of psycology concernet with understanding how the instructional
environment and the characteristics of the learner interact to produce
cognitive growth in the learner” (Psikologi pendidikan adalah cabang psikologi
yang membahas mengenai pemahaman bagaimana lingkungan belajar dan karakteristik
pelajar berinteraksi dalam menghasilkan pertumbuhan kognitif dalam diri
pelajar).
3.
Menurut
H.C Whitherington
“Psikologi
pendidikan adalah suatu studi yang sistematis tentang proses-proses dan
faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia”.
4.
Menurut
Lester. D. Crow dan Alice Crow
“Psikologi
pendidikan merupakan suatu ilmu yang berusaha menjelaskan masalah-masalah
belajar yang dialami individu dari sejak lahir sampai berusia lanjut, terutama
yang menyangkut kondisi-kondisi yang mempengaruhi belajar”. Seperti dikatakan
didalam bukunya sebagai berikut: “Educational psychology dercribes and explains
the learning experiences of an individual from birth through old age. Its
subject matter is concerned with the conditions that affect learning”.
Gambaran
terhadap kita bahwa ruang lingkup psikologi pendidikan adalah sebagai berkut:
a)
Pertumbuhan
dan perkembangan pada umumnya.
b)
Psikologi
anak.
c)
Hygiene
rokhani.
d)
Kecerdasan
(intellegensi) dan peniliannya.
e)
Perbedaan-perbedaan
individu.
f)
Hakekat
perbuatan belajar.
g)
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perbuatan belajar.
h)
Soal
tranfer dalam belajar.
i)
Tes dan
soal penilaian atau pengukuran.
j)
Teori
dasar tentang motivasi.
k)
Arti
motivation bagi pengajaran.
l)
Perkembangan
sosial dan emosianal.
Metode-metode
yang biasa dipergunakan oleh para psikolog termasuk psikologi pendidikan
menurut L.D Crow dan Allice Crow Ph.D. adalah sebagai berikut:
a)
Introspection
b)
Observation
c)
Genetic
approach
d)
Evaluating
techniques
e)
Experimental
method
f)
Statistical
analysis
·
Psikologi
Industri dan Organisasi
Merupakan
hasil perkembangan dari psikologi umum, psikologi eksperimen dan psikologi
khusus. Psikologi industri dan organisasi merupakan suatu keseluruhan
pengetahuan yang berisi fakta, aturan-aturan dan prinsip-prinsip tentang
perilaku manusia pada pekerjaan. Penggunaan psikologi industri dan organisasi
harus ditujukan untuk kepentingan dan kemamfaatan pihak-pihak yang terlibat,
baik perusahaan sebagai organisasi maupun karyawannya.
Psikologi
industri dan organisasi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia:
a)
dalam
perannya sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen
b)
Baik
secara perorangan maupun secara kelompok, dengan maksud agar temuannya dapat
diterapkan dalam industri dan organisasi untuk kepentingan dan kemamfaatan
manusianya dan organisasinya.
·
Psikologi
Lingkungan
Psikologi
lingkungan adalah ilmu kejiwaan yang mempelajari perilaku manusia
berdasarkan pengaruh dari lingkungan tempat tinggalnya, baik lingkungan sosial,
lingkungan binaan ataupun lingkungan alam. Dalam psikologi lingkungan juga
dipelajari mengenai kebudayaan dan kearifan lokal suatu tempat dalam memandang
alam semesta yang memengaruhi sikap dan mental manusia.
Ruang
lingkup Psikologi lingkungan lebih jauh membahas tentang rancangan (design),
Organisasi dan Pemaknaan. Ataupun hal yang spesifik seperti ruang, bangunan,
ketetanggaan, rumah sakit dan ruangnya serta setting-setting lain pada lingkup
bervariasi (Proshansky, 1974).
Sementara
itu, Vietch dan Arkkelin (1995) menetapkan bahwa psikologi lingkungan merupakan
suatu area dari pencarian yang bercabang dari sejumlah disiplin, seperti
biologi, geologi, psikologi, hukum, geografi, ekonomi, sosiologi, kimia fisika,
sejarah, filsafat, beserta sub disiplin dan rekayasanya.
Jenis-jenis
lingkungan di dalam sosiologi lingkungan yang beberapa di antaranya juga banyak
digunakan dalam psikologi lingkungan adalah (Sarwono, 1992):
a)
Lingkungan
Alamiah (Natural Environment) seperti : lautan, hutan, dsb
b)
Lingkungan
Binaan / Buatan (Build environment) seperti : jalan raya, taman, dsb
c)
Lingkungan
Sosial
d)
Lingkungan
yang di Modifikasi
·
Psikologi
Lintas Budaya
Berbicara
budaya adalah berbicara pada ranah sosial dan sekaligus ranah individual. Pada
ranah sosial karena budaya lahir ketika manusia bertemu dengan manusia lainnya
dan membangun kehidupan bersama yang lebih dari sekedar pertemuan-pertemuan
insidental. Dari kehidupan bersama tersebut diadakanlah aturan-aturan,
nilai-nilai kebiasaan-kebiasaan hingga kadang sampai pada
kepercayaan-kepercayaan transedental yang semuanya berpengaruh sekaligus
menjadi kerangka perilaku dari individu-individu yang masuk dalam kehidupan
bersama. Semua tata nilai, perilaku, dan kepercayaan yang dimiliki sekelompok
individu itulah yang disebut budaya.
Pada
ranah individual adalah budaya diawali ketika individu-individu bertemu untuk
membangun kehidupan bersama dimana individu-individu tersebut memiliki keunikan
masing-masing dan saling memberi pengaruh. Ketika budaya sudah terbentuk,
setiap individu merupakan agen-agen budaya yang memberi keunikan, membawa
perubahan, sekaligus penyebar. Individu-individu membawa budayanya pada setiap
tempat dan situasi kehidupannya sekaligus mengamati dan belajar budaya lain
dari individu-individu lain yang berinteraksi dengannya. Dari sini terlihat
bahwa budaya sangat mempengaruhi perilaku individu.
Psikologi
budaya mencoba mempelajari bagaimana faktor budaya dan etnis mempengaruhi
perilaku manusia. Di dalam kajiannya, terdapat pula paparan mengenai
kepribadian individu yang dipandang sebagai hasil bentukan sistem sosial yang
di dalamnya tercakup budaya. Adapun kajian lintas budaya merupakan
pendekatan yang digunakan oleh ilmuan sosial dalam mengevaluasi budaya-budaya
yang berbeda dalam dimensi tertentu dari kebudayaan.
2. Psikologi yang meneliti dan mempelajari hewan
atau yang disebut dengan psikologi hewan.
Psikologi
ini meneliti dan mempelajari perilaku hewan dan dari hasil penelitian tersebut
dapat berguna untuk mengerti tentang keadaan manusia. Dengan demikian, maka
dalam psikologi itu fokusnya adalah manusia. Banyak penelitian yang dilakukan
pada hewan, yang akan hasilnya kemudian diarahkan pada manusia.
Psikologi
perilaku hewan adalah menekan bagian luar masih diperebutkan batas kemampuan
hewan, terutama primata non-manusia, lumba-lumba, dan burung, untuk memperoleh
sintaks dan kosakata bahasa manusia (Bekoff & Jamieson, 1996). Reecting
pendekatan ini adalah studi yang meneliti-Abil ity spesies tersebut untuk
terlibat dalam apa yang dianggap sebagai “lebih tinggi” manusia gigi- proses
kognitif. Sebagai contoh, yang Pepperberg (2001) bekerja dengan burung beo abu-abunya
Alex telah menunjukkan kemampuannya untuk melakukan tugas-tugas kognitif,
seperti jika-maka penalaran dan beberapa classication, bahwa Piaget dianggap
menantang bagi anak- anak di bawah usia tujuh tahun. Sebuah untai ketiga
penelitian (Thompson, Miles, & Lyn, 1997) pencarian kerajaan binatang untuk
emosi seperti empati, altruisme, rasa bersalah, dan kebanggaan-emosi dicap
sebagai manusia karena mereka pra- sumably berasal dari proses mental yang
lebih tinggi. Seperti tradisi “manusia sebagai binatang, “merupakan petunjuk
ini penelitian bentuk paralelisme, dengan menggunakan deskripsi perilaku
manusia, kognisi, dan emosi.
Berdasarkan
cakupan pada objek manusia, ruang lingkup psikologi terbagi menjadi dua, yaitu
:
1.
Psikologi Umum
Psikologi yang
menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktivitas psikis manusia
pada umumnya yang dewasa, yang normal dan beradab atau berkultur (Ahmadi, 2009
: 3). Lebih lanjut, Ahmadi mengatakan bahwa psikologi umum menjadi dalil-dalil
yang bersifat umum dari kegiatan atau aktivitas psikis. Psikologi umum
memandang manusia seakan-akan terlepas dari manusia yang lain.
2. Psikologi
Khusus
Psikologi yang
menyelidiki dan mempelajari segi-segi kekhususan dari aktivitas psikis manusia.
Pada umumnya psikologi khusus merupakan psikologi praktis, yang diaplikasikan
sesuai dengan bidangnya.
Macam dari
psikologi khusus, antara lain :
a.
Psikologi
Perkembangan
Psikologi
yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua, yang
mencakup :
o
psikologi
anak (mencakup masa bayi)
o
psikologi
puber dan adolesensi (psikologi pemuda)
o
psikologi
orang dewasa
o
psikologi
orang tua
b.
Psikologi
Sosial
Psikologi
yang khusus membicarakan tentang laku atau aktivitas manusia dalam hubungannya
dengan situasi sosial
c.
Psikologi
Pendidikan
Psikologi
yang khusus menguraikan kegiatan atau aktivitas manusia dalam hubungannya
dengan situasi pendidikan, misalnya bagaimana cara menarik perhatian agar
pelajaran dapat dengan mudah diterima, bagaimana cara belajar dan sebagainya
d.
Psikologi
Kepribadian dan Tipologi
Yang
khusus menguraikan tentang struktur pribadi manusia, mengenai tipe-tipe
kepribadian manusia.
e.
Psikopatologi
Psikologi
yang khusus menguraikan mengenai keadan psikis yang tidak normal (abnormal)
f.
Psikologi
Kriminal
Psikologi
yang khusus berhubungan dengan soal kejahatan atau kriminalitas
g.
Psikologi
Perusahaan
Psikologi
yang khusus berhubungan dengan soal-soal perusahaan
Berdasarkan
penggunaannya, maka ruang lingkup psikologi terbagi menjadi dua, yaitu :
Ø
Psikologi teoritis
Psikologi
yang dipelajari secara teoritis, yang berfungsi untuk pengembangan teori dalam
psikologi.
Ø
Psikologi praktis
Psikologi
yang mempraktikkan psikologi untuk kehidupan sehari-hari. Sesuai dengan
pendapat Burt (Ahmadi, 2009 : 7), bahwa :
“….is
designed especially for the reader who, having some familiarity with basic
principles, may be interested in what psychology can contribute to practical
problem, especially in the field of education, medicine, law and business….”
C. MANFAAT MEMPELAJARI PSIKOLOGI DALAM PROSES BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP SISWA
Pendidikan memang tidak bisa dilepaskan dari psikologi.Sumbangsih psikologi terhadap pendidikan sangatlah besar.Kegiatan pendidikan, khususnya pada pendidikan formal, seperti layanan Bimbingan dan Konseling merupakan kegiatan utama dalam pendidikan yang di dalamnya tidak bisa dilepaskan dari psikologi.Aspek psikologis ini sangat berkaitan sekali dengan persoalan siswa dimana siswa tersebut di tuntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, artinya tidak ada kecenderungan untuk mengabaikan kegiatan sekolah, tidak membuat gaduh dikelas, tidak selalu menyendiri dan respek terhadap persoalan-persoalan yang berkembang di sekolah. Kita ketahui bahwa tidak semua siswa mampu menjadi seorang siswa, artinya banyak siswa yang membutuhkan penanganan secara serius terkait dengan kenakalan. maka untuk mengatasi hal itu di butuhkan penaganan khusus yakni berupa bimbingan dan konseling. Sehingga manfaat mempelajari psikologi yang didapat dalam proses bimbingan dan konseling adalah agar siswa dapat menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.
1.
Yang dimaksud agar peserta
didik/siswa mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri (menemukan pribadi)
serta menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri
lebih lanjut.Sebagai manusia yang normal di dalam setiap diri individu selain
memiliki hal hal yang positif tentu ada yang negatif. Pribadi yang sehat adalah
apabila ia mampu menerima dirinya sebagaimana adanya dan mampu mewujudkan
hal-hal positif sehubungan dengan penerimaan dirinya itu, jika seorang peserta
didik mengenal diri kurang berprestasi dibandingkan dengan kawan-kawannya, maka
hendaknya dia tidak menjadi putus asa, rendah diri dan lain sebagainya,
melainkan justru lebih bersemangat lagi mengejar ketertinggalannya dalam meraih
prestasi pada Pada bidang yang diminatinya.
2.
Bimbingan dalam rangka mengenal
lingkungan di maksudkan agar peserta didik/siswa mengenal lingkungan
secara obyektf, baik lingkungan sosial dan ekonomi, lingkungan budaya yang
sangat erat dengan nilai-nilai dengan norma-norma maupun lingkungan fisik dan
menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara positif dan dinamis pula.
Pengenalan lingkungan meliputi keluaraga, sekolah, lingkungan alam dan
masyarakat sekitar lingkungan yang lebih luas di harapkan dapat menunjang
proses penyesuaian diri peserta didik dengan lingkungan dimana ia berada dan
dapat memanfaatkan kondisi lingkungan secara optimal untuk mengembangkan diri
secara mantap dan berkelanjutan.
3.
Sedangkan bimbingan dalam rangka
merencanakan masa depan di maksudkan agar peserta didik mampu mempertimbangkan
dan mengambil keputusan tentang masa depan dirinya baik yang menyangkut bidang
pendidikan, bidang karier maupun bidang budaya, keluarga dan masyarakat.
Landasan Psikologi Dalam Bimbingan Dan Konseling
Landasan psikologis dalam bimbingan dan konseling berarti memberi pemahaman
tentang tingkahlaku individu yang menjadi sasran layanan. Karena bidang garapan
bimbingan dan konseling adalah tingkahlaku klien, yaitu tingkahlaku klien
yang perlu diubah dan dikembangkan apabila ia hendak mengatasi masalah-masalah
yang dihadapinya.
Landasan dalam bimbingan dan konseling pada intinya merupakan fondasi yang
harus kuat dan merupakan bagian dari factor pendukung yang harus diperhatikan,
khususnya oleh konselor sebagai pelaku utama dari bimbingan dan konseling ini.
Secara umum terdrapat empat aspek pokok yang melandasi bimbingan dan
konseling, yaitu:
1.
landasan filosofis
2.
landasan Psikologis
3.
landasan social budaya
4. landasan ilmu pengetahuan
(ilmiah) dan teknologi.
Konseling Sebagai Proses Psikologis
Konseling merupakan suatu hubungan yang bersifat membantu, yaitu interaksi
antara konselor dan konseli yang merupakan suatu kondisi yang membuat konseli
terbantu dalam mencapai perubahan yang lebih baik. Bila dicermati, pada
hakekatnya konseling itu bersifat psikologis. Dari sisi tujuan, proses serta
konsep yang tercakup menunjukkan bukti bahwa konseling merupakan proses
psikologis. Dari sisi tujuannya, rumusan tujuan konseling itu adalah berupa
pernyataan yang menggambarkan segi-segi psikologis (perilaku) dalam diri klien;
dari prosesnya, seluruh proses bimbingan dan konseling merupakan
proses kegiatan yang bersifat psikologis; dan dilihat dari teori atau
konsepnya, konseling bertolak dari teori-teori atau konsep-konsep psikologi.
Dari hakekatnya sebagai hubungan yang bersifat membantu dan sebagai proses
psikologis, konseling memberikan pengalaman belajar yang baru kepada klien.
Bagi individu yang berada dalam rentangan normal, konseling merupakan
lingkungan yang sedemikian rupa dapat membantu memberikan pengaruh utnuk
mengurangi hambatan ke arah perwujudan diri yang lebih baik. Bagi individu yang
menghadapi gangguan psikologis, konseling dapat membantu memperbaiki keadaan
sehingga yang bersangkutan kembali ke keadaan normal dan lebih baik. Dalam
konseling, konselor harus mampu menciptakan interaksi konseling sedemikian rupa
sehingga pada akhirnya klien memperoleh sesuatu yang baru yang belum pernah
mereka miliki sebelumnya. Bilamana konselor gagal dalam memberikan pengalaman
baru kepada kliennya, maka itu berarti konseling telah gagal. Semua teori
pada dasarnya secara eksplisit atau implisit sepakat bahwa konseling harus
merupakan pengalaman baru yang memberikan kesempatan kepada orang untuk
memandang dirinya sendiri dan hidup secara berbeda, untuk mengalami dan
menyatakan perasaan secara berbeda, dan untuk berperilaku dalam cara-cara yang
baru.
Peranan Psikologi Dalam Melaksanakan Bimbingan dan Konseling
Akhmad Sudrajat dalam Salahudin, Anas(2009:104) menyatakan bahwa
bimbingan dan konseling merupakan bagian Integral dari pendidikan di
Indonesia. Sebagai sebuah layan profesional tentunya kegiatan bimbingan dan
konseling tidak dilaksanakan sembarangan, namun harus berangkat dan berpijak
dari suatu landasan yang kokoh, yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan
penelitian yang mendalam. Dengan adanya pijakan yang jelas dan kokoh,
pengembangan layanan bimbingan dan konseling baik teori maupun prakteknya
diharapkan dapat memberikan manfaat yang sangat besar, khususnya bagi klien.
Untuk kepentingan bimbingan dan konseling, beberapa kajian psikologi yang
perlu dikuasai oleh konselor adalah tentang:
ü Motif Dan Motivasi
motif dan motovasi
berkenaan dengan dorongan yang menggerakan seseorang untuk berperilaku baik
atau motif primer, yaitu motif yang didasari oleh kebutuhan asli yang dimiliki
oleh individu semenjak lahir. Motivasi berarti keadaan internal organisme baik
manusia atau hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian
ini motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara
terarah (Gleitman,1986; Reber, 1988). Seorang konselor harus tahu apa motif dan
otivasi yang dimiliki oleh kliennya sehingga dia mengetahui arah
perilaku dari kliennya tersebut.
ü Pembawaan Dan Lingkungan
factor pembawaan
dan lingkungan merupakan factor yang tak dapat dipisahkan dari
kajian ini. Kedua factor tersebut merupakan factor yang sangat penting dalam
menentukn perilaku individu. Factor pembawaan merupakan factor yang dibawa
individu sejak lahir dan mengandung factor potensial. Ada yang memiliki
potensial tinggi dan ada juga yang rendah tergantung keturunan. Disinilah peran
orang-orang disekelilingnya sangat diperlukan untuk membantu mengiptimalkan
potensi yang dimiliki oleh individu tersebut. Tidak hanya pembawaan piskologis
saja tetapi pembawaan fisiologis juga mempengaruhi mental dan kepribadian
individu. Ada individu yang tidak percaya diri dengan kekurangn yang ada pada
tubuhnya, hal ini menimbulkan dampak yang sangat besar bagi perkembangan mental
individu dan diperlukan penanganan yang baik.
ü Perkembangan Individu
perkembangan individu
berkenaan dengan proses tumbuh dan berkembangnya individu yang merentang sejak
masa konsepsi (prenatal) hingga akhir hayatnya, diantaranya meliputi aspek
psikomotorik, bahasa dan kognitif/kecerdasan, moral dan social.
Setiap individu
memiliki fase perkembangan yang berbeda-beda tergantung
factor-faktor yang mempengaruhi seperti hormone dan lingkungan. Ada
individu yang berkembang secara cepat tingkat intelegensi maupun fisik dan ada
pila yang lambat. Beberapa teori mngemukakan bahwa perkembangan individu hampir
sama dalam setiap jenjang seperti tahap sensori motor dan tahap praopersional,
tetapi itu secara umum karena setiap individu memiliki ciri khas masing-masing
dan tidak akan memiliki perkembangan yang sama.
Oleh karena itu dalam
menjalankan tugasnya, konselor harus memahami berbagai aspek perkembangan
individu kliennya, sekaligus dapat melihat arah perkembangan individu itu di
masa depan.
ü Belajar
Belajar merupakan
serangkaian kegiatan untuk mengetahui sesuatu, dan sekaligus konsep mendasar
dalam psikologi. Setiap orang yang hidup pasti belajar. Seseorang
tidak dapat mempertahankan diri dan mengembangkan dirinya tanpa belajar. Inti
dari belajar adalah mengusai sesuatu yang baru dengan memanfaatkan yang sudah
ada pada diri individu. Untuk memahami kliennya seorang konselor harus
mengetahui mengenai teori-teori belajar yang akan mempermudahnya untuk
mendiagnosis kesulitan individu.
ü Kepribadian
Berangkat dari penemuan
Gordon menganai teori pengertian kepribadian, maka kepribadian merupakan
organisasi dinamis dalam diri individu sebagai system psikofisik yang
menentukan cara yang unik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kata
kunci dari kepribadian adalah penyesuain diri. Yang dimaksud dengan unik yakni
kualitas perilaku individu khas sehingga dapat diketahui individu tersebut
berbeda dengan yang lainnya. Keunikan ini didukung oleh faktor psikofisiknya,
misalnya struktur tubuhnya, hormone dan yang lainnya dan saling berpengaruh dan
menentukan kualitas perilaku individu tersebut. Jadi seorang konelor harus tau
kepribadian yang dimiliki oleh kliennya karena kepribadian menyangkut seluruh
perilaku yang dilakukan oleh individu tersebut. Dengan mengetahui kepribadian
kliennya akan sangat membentu konselor dalam melakukan tindakan pencegahan
maupun tindakan konseling yang diambil dalam memecahkan masalah.
Dengan demikian,
psikologi terlihat sangat dominant dalam memainkan perannya dalam bimbingan dan
konseling terutama yang terkait dengan perilaku individu yang menjadi sasaran
bimbingan dan konseling.
Penerapan Psikologi Dalam Bimbingan Dan Konseling
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu bidang profesi psikologi
diterapkan dalamRefleksi Psikologi umum pada umumnya mempelajari
sifat – sifat manusia , artinya persamaan – persamaannya dari manusia dewasa,
yang normal dan beradab. psikologi khusus menyelidiki sifat – sifat yang
berbeda pada manusia, seperti berbeda umur, kelamin, lapangan hidup dll.
Psikologi banyak memberikan sumbangan dan manfaat yang berarti pada
bidang-bidang profesi lain.
Dapat mengambil kesimpulan bahwa didalam bimbingan dan konseling
adanya pendekatan-pendekatan yang berhubungan dengan psikologis, sehingga tidak
heran jika didalam konseling menemui hal-hal yang berkaitan dengan psikologis.
Aspek yang biasa dijumpai dalam proses konseling seperti aspek kognitif, emosi,
perkembangan dan sebagainya.
Didalam konselingpun terdapat komponen atau unsur guna terciptanya
tujuan dan proses yang baik. Dalam pelaksanaan konseling tidak bisa dilakukan
dengan menggunakan cara secapat-cepatnya melainkan dengan tahap-tahap dan teori
yang baik.
Setiap upaya yang dilakukan dalan bimbingan dan konseling tidak
lain sebagai upaya membantu klien untuk memahami dirinya dan lingkungannya agar
dapat melakukan penyesuaian dengan optimal. Setelah dilakukannya Proses
konseling diharapkan setiap konflik yang terjadi dapat diatasi sendiri oleh
klien. Dengan menggunakan segala kelebihan atau potensi yang ada pada diri
klien. Seorang hanya mengarahkan dan membantu mencari pilihan pemecahan masalah
yang dialami oleh klien bukan menginterfensi diri klien.
Sebagai contoh penerapan psikologi dalam bimbingan dapat dilihat pada
seorang penyuluh atau pembimbing yang sedang menangani masalah atau kasus pada
seseorang atau sekelompok orang tidak lain hal yang utama dia
lakukan adalah melihat dan mempelajari gejala-gejala manusia itu sendiri baik
dari fisik maupun psikisnya sehingga dapat memudahkannya untuk mengambil
tidakan selanjutnya sebagai solusi dalam memecahkan suatu masalah agar
seseorang atau sekelompok orang dapat menentukan tingkah laku dan
tindakan apa yang seharusnya mereka ambil. Begitupula dengan
konseling seorang konselor harus mampu mempengaruhi kliennya untuk mengubah
tingkah lakunya agar dapat memecahkan permasalahannya melalui ilmu pengetahuan
psikolognya.
Bimbingan dan konseling adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang dalam rangka memberikan bantuan kepada orang lain yang mengalami
kesulitan-kesulitan rohaniah dalam lingkungan hidupnya, agar orang tersebut
mampu mengatasi dirinya sendiri, sehingga timbul pada diri pribadinya suatu
cahaya harapan kebahagian hidup saat sekarang dan masa depannya. Jadi jelas,
bahwa sasaran bimbingan dan penyuluhan adalah pemebrian kecerahan bathin.
0 komentar:
Posting Komentar