Kamis, 17 Desember 2015

Mengenal Dunia Psikologi
Mengenal Dunia Psikologi



A.     PENGERTIAN PSIKOLOGI
“Psikologi” berasal dari perkataan yunani psyche yang artinya adalah jiwa, dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi, psikologi artinya adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya, maupun latar belakangnya
Berbicara tentang hal jiwa, terlebih dahulu kita harus bisa membedakan antara nyawa dan jiwa. Nyawa adalah daya jasmaniyah yg adanya pada hidup jasmanidan menimbulkan perbuatan badaniyah (organic beharviour) yaitu perbuatan yang di timbulkan oleh proses belajar. Misalnya : instink, refleks, nafsu nyawanya. Sedang jiwa adalah daya hidup rohaniyah yang bersifat abstak yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behaviour).
Psikologi juga dapat diartikan sebagai berikut :
1.      Ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan proses mental dan perilaku.
2.      Ilmu pengetahuan tentang pikiran dan bagaimana ia bekerja.
3.      Ilmu pengetahuan tantang pikiran dan perilaku.
4.      Studi sistematik terhadap perilaku dan proses mental seseorang .
Jadi dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang meneliti serta mempelajari tentang perilaku atau aktivitas- aktifititas yang merupakan manifestasi atau penjelmaan kehidupan jiwa itu.
Dilihat dari sejarahnya, pada awal psikologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala jiwa. Akan tetapi, karena jiwa bersifat abstrak sehingga sulit dipelajari secara objektif dank arena jiwa termanifestasi dalam bentuk perilaku, maka dalam perkembangannya kemudian psikologi menjadi ilmu yang mempelajari perilaku.
Psikologi sebagai ilmu  berupaya mencari kebenaran ilmia pada hasil penelitian ilmiah yang dilakukan secara sistematis, berdasarkan atas data empiris, dan dapat diuji kebenrannya. Psikologi memiliki :
  1. Objek tertentu
  2. Metode pendekatan atau penelitian tertentu
  3. Sistematika tertentu
  4. Riwayat atau sejarah tertentu ( dalam Walgito, 2003:3)
Psikologi sebagai ilmu, psikologi juga mempunyai tugas-tugas atau fungsi teretntu seperti ilmu-ilmu pada umumnya. Adapun tugas psikologi yaitu ( dalam Walgito, 2003:3)
  1. Mengadakan deskripsi yaitu menggambarkan secara jelas hal-hal yang dipersoalkan atau dibicarakan.
  2. Menerangkan yaitu menerangkan tugas keadaan atau kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa tersebut.
  3. Menyusun teori yaitu mencari dan merumuskan hukum-hukum atau ketentuan mengenai hubungan antara peristiwa satu dengan peristiwa yang lain.
  4. Prediksi yaitu membuat ramalan ( prediksi ) mengenai hal – hal yang mungkun terjadi yang akan muncul.
  5. Pengendalian yaitu mengendalikan atau mengatur peristiwa.
Secara lebih khusus psikologi lebih banyak dikaitkan dengan kehidupan manusia psikologi didefinisikan sebagai sebagai ilmu pengetahuan yg berusaha memahami prilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan  sesuatu dan bagai mana mereka berpikir dan berperasaan (Gleitman, 1986)
Umumnya para ilmuan membagi psikologi menjadi 2 golongan yaitu:
1.      Psikologi metafisika yang menyelidiki hakikat jiwa seperti yang dilakukan oleh plato dan aris toteles
2.      Psikologi Empiri yang menyelidiki gejala-gejala kejiwaan dan tingkah laku manusia dengan mengunakan pengamatan, percobaan dan eksperimen  dan pengumpulan berbagai data yang dihubungkan dengan gejala-gejala kejiwaan manusia
Ada banyak ahli yang mengemukakan pendapat tentang pengertian psikologi, diantaranya:
1.      Edwin G. Boring dan Herbert S. Langfeld.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hakekat manusia
2.      Garden Murphy
Psikologi adalah ilmu yg mempelajari respon tentang mahluk hiduo dengan lingkungannya
3.      Woodworth dan Marquis
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yg mempelajari aktivitas individu dari sejak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia dalam hubungan dengan alam sekitar
4.      Wilhem Wund
Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia seperti perasaan, pikiran, merasa, dan kehendak
5.      Pengertian Psikologi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat  secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
6.      Pengertian Psikologi menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
7.      Pengertian Psikologi menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.
Dapat diketahui bahwa pengertian psikologi merupakan ilmu tentang tingkah laku. Pada hakekatnya tingkah laku manusia itu sangat luas, semua yang dialami dan dilakukan manusia merupakan tingkah laku. Semenjak bangun tidur sampai tidur kembali manusia dipenuhi oleh berbagai tingkah laku. Dengan demikian objek ilmu psikologi sangat luas. Karena luasnya objek yang dipelajari psikologi, maka dalam perkembangannya ilmu psikologi dikelompokkan dalam beberapa bidang, yaitu :
1.      Psikologi Perkembangan, yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku yang terdapat pada tiap-tiap tahap perkembangan manusia sepanjang rentang kehidupannya.
2.      Psikologi Pendidikan, yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam situasi pendidikan.
3.      Psikologi Sosial, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan masyarakat sekitarnya.
4.      Psikologi Industri, ilmu yang mempelajari tingkah laku yang muncul dalam dunia industri dan organisasi.
5.      Psikologi Klinis, ilmu  yang mempelajari tingkah laku manusia yang sehat dan tidak sehat, normal dan tidak normal, dilihat dari aspek psikisnya.

B.     RUANG LINGKUP PSIKOLOGI
Psikologi dilihat dari segi objeknya, psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan yang besar, yaitu : ( dalam Walgito , 2003:23)
1.      Psikologi yang meneliti dan mempelajari manusia
Psikologi yang diteliti dan dipelajari dalam psikologi disini adalah tentang perilaku sesorang atau perilaku manusia. Cakupan yang luas, menyebabkan dilakukannya pengelompokan dalam psikologi manusia.
Berdasarkan tujuannya dibedakan atas:
·         Psikologi teoritis
Psikologi dipelajari dengan tujuan untuk mengembangkan ilmu.
·         Psikologi praktis
Psikologi dipelajari dengan tujuan untuk kebutuhan praktis, khususnya problem solving.

Berdasarkan obyek yang dipelajarinya dibedakan atas :
·         Psikologi umum
Psikologi meneliti dan mempelajari kegiatan-kegiatan psikis manusia yang tercermin dalam prilaku pada umumnya, yang dewasa, yang normal dan yang berkultur. Psikologi umum memandang manusia  seakan akan terlepas dalam hubungan dengan manusia lain.
·         Psikologi khusus
Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi segi kekhususan dari aktivitas aktivitas psikis manusia. Hal hal yang khusus yang menyimpang dari hal hal yang umum dibicarakan dalam psikologi khusus. Psikologi khusus masih berkembang terus sesuai dengan bidang bidang berperannya psikologi. Pada umumnya psikologi khusus merupakan psikologi praktis, yang diaplikasikan sesuai dengan bidangnya.
Psikologi khusus dibagi menjadi:
·         Psikologi Konseling & Klinis
Merupakan salah satu bidang psikologi terapan yang berperan sebagai salah satu disiplin kesehatan mental dengan menggunakan prinsip-prinsip psikologi untuk memahami, mendiagnosis dan mengatasi berbagai masalah penyakit psikologis. Psikologi klinis berkembang kearah reintregasi bidang-bidang psikologi lainya. Sedangkan dalam psikologi konseling merupakan suatu psikologi terapan yang berusaha menciptakan, menerapkan dan menyebarkan pengetahuan mengenai pencegahan dan penanggulangan gangguan fungsi manusia dalam berbagai kondisi. Adapun tujuan bidang psikologi konseling tersebut adalah membantu individu memahami dan mengubah perasaan, pikiran dan perilaku kejiwaan, mengatasi tekanan mental, menanggulangi krisis, meningkatkan kemampuan mereka dalam menyelesaikan berbagai persoalan.


·         Psikologi Eksperimen
Cabang psikologi yang mengkaji proses sensing, perceiving, learning dan thingking. Psikologi eksperimen menggunakan metode eksperimen untuk mempelajari tingkah laku manusia (kadang menggunakan hewan coba) dan sering melakukan penelitian. Beberapa hal yang sering diteliti antara lain adalah sensasi & persepsi, proses kognitif, learning, ataupun motivasi. Psikolog eksperimen juga mengembangkan metode pengukuran dan pengontrolan yang tepat.
·         Behavioral Neuroscience & Comparative Psychology
Mempelajari peran dari sistem saraf pusat dalam mengendalikan perilaku terang-terangan dan rahasia manusia dan hewan. Bidang ini memfokuskan kajian pada proses biologis, khususnya peran otak pada perilaku (mencoba menemukan hubungan antara proses biologi dengan perilaku), karenanya mereka disebut sebagai ahli psikologi fisiologi. Subjek penelitian biasanya binatang. Mereka membandingkan temuan pada binatang dengan manusia.
·         Psikologi Perkembangan
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanyainteraksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut Bidang ini memfokuskan kajian pada berbagai faktor yang membentuk perilaku individu mulai dari konsepsi hingga mati. Khususnya melihat bagaimana pengaruh kematangan biologis dan lingkungan terhadap perkembangan manusia.
·         Psikologi Sosial
Psikologi sosial merupakan perkembangan ilmu pengetahuan yang baru dan merupakan cabang dari ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang kegiatan – kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial. Dari berbagai pendapat tokoh – tokoh tentang pengertian psikologi sosial dapat disimpulkan bahwa psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku individu-individu dalam hubungannya dengan situasi sosial. Bidang ini mempunyai 3 ruang lingkip, yaitu;
Ø  Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misal: studi tentang persepsi, motivasi proses belajar dan atribusi (sifat).
Ø  Studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku menirudan lain-lain.
Ø  Studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama dalam kelompok, dan persaingan.
·         Psikologi Kepribadian
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diridengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya. Bidang ini mempelajari perbedaan individu dengan cara mengelompokkan individu untuk tujuan praktis dan mempelajari kualitas setiap individu yang unik. Psikologi kepribadian memfokuskan diri pada ciri sifat dan karakter.
·         Psikologi Kesehatan
Psikologi kesehatan adalah bagian dari psikologi klinis, yang memfokuskan pada kajian dan fungsi kesehatan individu terhadap diri dan lingkungannya, termasuk penyebab dan faktor-faktor yang terkait dengan problematika kesehatan individu.
Psikologi Kesehatan menurut Matarazzo (1980, dalam Ogden: 1996) adalah suatu agregat darispecific educational, dan kontribusi scientific professional, dari disiplin psikologi, untuk memajukan atau memelihara  kesehatan, termasuk juga didalamnya penanganan penyakit dan aspek-aspek lain yang terkait dengannya.
Psikologi kesehatan sebagai pengetahuan social-psychological dapat digunakan untuk mengubah pola health behavior dan mengurangi pengaruh dari psychosocial stress.
Secara lebih operasional, psikologi kesehatan dapat dimanfaatkan untuk :
Ø  Mengevaluasi tingkah laku dalam etiologi penyakit
Ø  Memprediksi tingkah laku tidak sehat
Ø  Memahami peran psikologi dalam experience of illness
Ø  Mengevaluasi peran psikologi dalam treatmen
Ø  Selain itu, teori-teori psikologi juga dapat dimanfaatkan dalam mempromosikan tingkah laku sehat dan mencegah sakit/munculnya penyakit dalam skala individu maupun yang lebih luas (kelompok, komunitas maupun masyarakat).
·         Psikologi Komunitas
Psikologi komunitas pada dasarnya terkait dengan hubungan antar sistem sosial, kesejahteraan dan kesehatan individu dalam kaitan dengan masyarakat. Psikologi komunitas didefinisikan sebagai sutau pendekatan kepada kesehatan mental yang menekankan pada peran daya lingkunan dalam menciptakan masalah atau mengurangi masalah. Psikologi komunitas berfokus pada arah permasalahan kesehatan mental dan sosial  yang  dikembangkan melalui intervensi juga riset dengan seting mencakup  masyarakat dan komunitas pribadi.
Seorang ahli yang bernama Rapaport mengemukakan bahwa pespektif dari psikologi komunitas memberikan perhatian pada tiga hal utama yakni :
Ø  Pengembangan sumber daya individu.
Ø  Aktivitas politik.
Ø  Ilmu Pengetahuan.
Ada beberapa konsep yang sangat melekat pada pendekatan psikologi komunitas, yakni pada :
a)      Pencegahan.
Pencegahan dari gangguan psikologis bertujuan untuk menghemat biaya perawatan penderita. Terdiri dari tiga yakni pencegahan primer, sekunder dan tertier.
b)      Pemberdayaan manusia.
Pemberdayaan manusia dalam masyarakat bertujuan untuk mempertahankan kesehatan dan mencegah munculnya gangguan-gangguan psikologis.
Beberapa pertimbangan-pertimbangan dalam psikologi komunitas:
Ø  Pertama.
Psikologi Komunitas menekankan kepada dua aspek secara serentak yakni kondisi masyarakat sebagai dasar teori dan riset pada proses lingkungan sosial.
Ø  Kedua.
Memusatkan, tidak hanya bertitik tolak pada kondisi psikologis individu,  akan tetapi atas  berbagai tingkatan analisa yang bergerak dari  individu kemudian mengkelompokkannya ke dalam organisasi dan akhirnya kepada struktur yang terbesar yakni kelompok masyarakt secara utuh dimana individu berada.
Ø  Ketiga.
Psikologi Komunitas meliputi atau cakupan jangkauan luas berupa seting dan substansi dari suatu area/daerah komunitas.
·         Psikologi Sekolah & Pendidikan
Menurut beberapa ahli, psikologi pendidikan bisa diartikan sebagai berikut:
1.      MenurutWS.WinkelSj
Psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari pra syarat-pra syarat (faktor-faktor) bagi pelajar di sekolah, berbagai jenis belajar dan fase-fase dalam semua proses belajar”.
2.      Menurut Richard E. Mayer
“Educational psycology is a branch of psycology concernet with understanding how the instructional environment and the characteristics of the learner interact to produce cognitive growth in the learner” (Psikologi pendidikan adalah cabang psikologi yang membahas mengenai pemahaman bagaimana lingkungan belajar dan karakteristik pelajar berinteraksi dalam menghasilkan pertumbuhan kognitif dalam diri pelajar).
3.      Menurut H.C Whitherington
“Psikologi pendidikan adalah suatu studi yang sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia”.
4.      Menurut Lester. D. Crow dan Alice Crow
“Psikologi pendidikan merupakan suatu ilmu yang berusaha menjelaskan masalah-masalah belajar yang dialami individu dari sejak lahir sampai berusia lanjut, terutama yang menyangkut kondisi-kondisi yang mempengaruhi belajar”. Seperti dikatakan didalam bukunya sebagai berikut: “Educational psychology dercribes and explains the learning experiences of an individual from birth through old age. Its subject matter is concerned with the conditions that affect learning”.
Gambaran terhadap kita bahwa ruang lingkup psikologi pendidikan adalah sebagai berkut:
a)      Pertumbuhan dan perkembangan pada umumnya.
b)      Psikologi anak.
c)      Hygiene rokhani.
d)      Kecerdasan (intellegensi) dan peniliannya.
e)      Perbedaan-perbedaan individu.
f)       Hakekat perbuatan belajar.
g)      Faktor-faktor yang mempengaruhi perbuatan belajar.
h)      Soal tranfer dalam belajar.
i)        Tes dan soal penilaian atau pengukuran.
j)        Teori dasar tentang motivasi.
k)      Arti motivation bagi pengajaran.
l)        Perkembangan sosial dan emosianal.
Metode-metode yang biasa dipergunakan oleh para psikolog termasuk psikologi pendidikan menurut L.D Crow dan Allice Crow Ph.D. adalah sebagai berikut:
a)      Introspection
b)      Observation
c)      Genetic approach
d)      Evaluating techniques
e)      Experimental method
f)       Statistical analysis
·         Psikologi Industri dan Organisasi
Merupakan hasil perkembangan dari psikologi umum, psikologi eksperimen dan psikologi khusus. Psikologi industri dan organisasi merupakan suatu keseluruhan pengetahuan yang berisi fakta, aturan-aturan dan prinsip-prinsip tentang perilaku manusia pada pekerjaan. Penggunaan psikologi industri dan organisasi harus ditujukan untuk kepentingan dan kemamfaatan pihak-pihak yang terlibat, baik perusahaan sebagai organisasi maupun karyawannya.
Psikologi industri dan organisasi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia:
a)      dalam perannya sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen
b)      Baik secara perorangan maupun secara kelompok, dengan maksud agar temuannya dapat diterapkan dalam industri dan organisasi untuk kepentingan dan kemamfaatan manusianya dan organisasinya.
·         Psikologi Lingkungan
Psikologi lingkungan adalah ilmu kejiwaan yang mempelajari perilaku manusia berdasarkan pengaruh dari lingkungan tempat tinggalnya, baik lingkungan sosial, lingkungan binaan ataupun lingkungan alam. Dalam psikologi lingkungan juga dipelajari mengenai kebudayaan dan kearifan lokal suatu tempat dalam memandang alam semesta yang memengaruhi sikap dan mental manusia.
Ruang lingkup Psikologi lingkungan lebih jauh membahas tentang rancangan (design), Organisasi dan Pemaknaan. Ataupun hal yang spesifik seperti ruang, bangunan, ketetanggaan, rumah sakit dan ruangnya serta setting-setting lain pada lingkup bervariasi (Proshansky, 1974).
Sementara itu, Vietch dan Arkkelin (1995) menetapkan bahwa psikologi lingkungan merupakan suatu area dari pencarian yang bercabang dari sejumlah disiplin, seperti biologi, geologi, psikologi, hukum, geografi, ekonomi, sosiologi, kimia fisika, sejarah, filsafat, beserta sub disiplin dan rekayasanya.
Jenis-jenis lingkungan di dalam sosiologi lingkungan yang beberapa di antaranya juga banyak digunakan dalam psikologi lingkungan adalah (Sarwono, 1992):
a)      Lingkungan Alamiah (Natural Environment) seperti : lautan, hutan, dsb
b)      Lingkungan Binaan / Buatan (Build environment) seperti : jalan raya, taman, dsb
c)      Lingkungan Sosial
d)      Lingkungan yang di Modifikasi
·         Psikologi Lintas Budaya
Berbicara budaya adalah berbicara pada ranah sosial dan sekaligus ranah individual. Pada ranah sosial karena budaya lahir ketika manusia bertemu dengan manusia lainnya dan membangun kehidupan bersama yang lebih dari sekedar pertemuan-pertemuan insidental. Dari kehidupan bersama tersebut diadakanlah aturan-aturan, nilai-nilai kebiasaan-kebiasaan hingga kadang sampai pada kepercayaan-kepercayaan transedental yang semuanya berpengaruh sekaligus menjadi kerangka perilaku dari individu-individu yang masuk dalam kehidupan bersama. Semua tata nilai, perilaku, dan kepercayaan yang dimiliki sekelompok individu itulah yang disebut budaya.
Pada ranah individual adalah budaya diawali ketika individu-individu bertemu untuk membangun kehidupan bersama dimana individu-individu tersebut memiliki keunikan masing-masing dan saling memberi pengaruh. Ketika budaya sudah terbentuk, setiap individu merupakan agen-agen budaya yang memberi keunikan, membawa perubahan, sekaligus penyebar. Individu-individu membawa budayanya pada setiap tempat dan situasi kehidupannya sekaligus mengamati dan belajar budaya lain dari individu-individu lain yang berinteraksi dengannya. Dari sini terlihat bahwa budaya sangat mempengaruhi perilaku individu.
Psikologi budaya mencoba mempelajari bagaimana faktor budaya dan etnis mempengaruhi perilaku manusia.  Di dalam kajiannya, terdapat pula paparan mengenai kepribadian individu yang dipandang sebagai hasil bentukan sistem sosial yang di dalamnya tercakup budaya.  Adapun kajian lintas budaya merupakan pendekatan yang digunakan oleh ilmuan sosial dalam mengevaluasi budaya-budaya yang berbeda dalam dimensi tertentu dari kebudayaan.

2.      Psikologi yang meneliti dan mempelajari hewan atau yang disebut dengan psikologi hewan.
Psikologi ini meneliti dan mempelajari perilaku hewan dan dari hasil penelitian tersebut dapat berguna untuk mengerti tentang keadaan manusia. Dengan demikian, maka dalam psikologi itu fokusnya adalah manusia. Banyak penelitian yang dilakukan pada hewan, yang akan hasilnya kemudian diarahkan pada manusia.
Psikologi perilaku hewan adalah menekan bagian luar masih diperebutkan batas kemampuan hewan, terutama primata non-manusia, lumba-lumba, dan burung, untuk memperoleh sintaks dan kosakata bahasa manusia (Bekoff & Jamieson, 1996). Reecting pendekatan ini adalah studi yang meneliti-Abil ity spesies tersebut untuk terlibat dalam apa yang dianggap sebagai “lebih tinggi” manusia gigi- proses kognitif. Sebagai contoh, yang Pepperberg (2001) bekerja dengan burung beo abu-abunya Alex telah menunjukkan kemampuannya untuk melakukan tugas-tugas kognitif, seperti jika-maka penalaran dan beberapa classication, bahwa Piaget dianggap menantang bagi anak- anak di bawah usia tujuh tahun. Sebuah untai ketiga penelitian (Thompson, Miles, & Lyn, 1997) pencarian kerajaan binatang untuk emosi seperti empati, altruisme, rasa bersalah, dan kebanggaan-emosi dicap sebagai manusia karena mereka pra- sumably berasal dari proses mental yang lebih tinggi. Seperti tradisi “manusia sebagai binatang, “merupakan petunjuk ini penelitian bentuk paralelisme, dengan menggunakan deskripsi perilaku manusia, kognisi, dan emosi.

Berdasarkan cakupan pada objek manusia, ruang lingkup psikologi terbagi menjadi dua, yaitu :
1.      Psikologi Umum
Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktivitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa, yang normal dan beradab atau berkultur (Ahmadi, 2009 : 3). Lebih lanjut, Ahmadi mengatakan bahwa psikologi umum menjadi dalil-dalil yang bersifat umum dari kegiatan atau aktivitas psikis. Psikologi umum memandang manusia seakan-akan terlepas dari manusia yang lain.
2.      Psikologi Khusus
Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi-segi kekhususan dari aktivitas psikis manusia. Pada umumnya psikologi khusus merupakan psikologi praktis, yang diaplikasikan sesuai dengan bidangnya.
Macam dari psikologi khusus, antara lain :
a.       Psikologi Perkembangan
Psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua, yang mencakup :
o   psikologi anak (mencakup masa bayi)
o   psikologi puber dan adolesensi (psikologi pemuda)





o   psikologi orang dewasa
o   psikologi orang tua
b.      Psikologi Sosial
Psikologi yang khusus membicarakan tentang laku atau aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial
c.       Psikologi Pendidikan
Psikologi yang khusus menguraikan kegiatan atau aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan, misalnya bagaimana cara menarik perhatian agar pelajaran dapat dengan mudah diterima, bagaimana cara belajar dan sebagainya
d.      Psikologi Kepribadian dan Tipologi
Yang khusus menguraikan tentang struktur pribadi manusia, mengenai tipe-tipe kepribadian manusia.
e.       Psikopatologi
Psikologi yang khusus menguraikan mengenai keadan psikis yang tidak normal (abnormal)
f.       Psikologi Kriminal
Psikologi yang khusus berhubungan dengan soal kejahatan atau kriminalitas
g.       Psikologi Perusahaan
Psikologi yang khusus berhubungan dengan soal-soal perusahaan

Berdasarkan penggunaannya, maka ruang lingkup psikologi terbagi menjadi dua, yaitu :
Ø  Psikologi teoritis
Psikologi yang dipelajari secara teoritis, yang berfungsi untuk pengembangan teori dalam psikologi.
Ø  Psikologi praktis
Psikologi yang mempraktikkan psikologi untuk kehidupan sehari-hari. Sesuai dengan pendapat Burt (Ahmadi, 2009 : 7), bahwa :
“….is designed especially for the reader who, having some familiarity with basic principles, may be interested in what psychology can contribute to practical problem, especially in the field of education, medicine, law and business….”

C.     MANFAAT MEMPELAJARI PSIKOLOGI DALAM PROSES BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP SISWA

Pendidikan memang tidak bisa dilepaskan dari psikologi.Sumbangsih psikologi terhadap pendidikan sangatlah besar.Kegiatan pendidikan, khususnya pada pendidikan formal, seperti layanan Bimbingan dan Konseling merupakan kegiatan utama dalam pendidikan yang di dalamnya tidak bisa dilepaskan dari psikologi.Aspek psikologis ini sangat berkaitan sekali dengan persoalan siswa dimana siswa tersebut di tuntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, artinya tidak ada kecenderungan untuk mengabaikan kegiatan sekolah, tidak membuat gaduh dikelas, tidak selalu menyendiri dan respek terhadap persoalan-persoalan yang berkembang di sekolah. Kita ketahui bahwa tidak semua siswa mampu menjadi seorang siswa, artinya banyak siswa yang membutuhkan penanganan secara serius terkait dengan kenakalan. maka untuk mengatasi hal itu di butuhkan penaganan khusus yakni berupa bimbingan dan konseling. Sehingga manfaat mempelajari psikologi  yang didapat  dalam proses bimbingan dan konseling adalah agar siswa dapat menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.

1.      Yang dimaksud agar peserta didik/siswa mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri (menemukan pribadi) serta menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut.Sebagai manusia yang normal di dalam setiap diri individu selain memiliki hal hal yang positif tentu ada yang negatif. Pribadi yang sehat adalah apabila ia mampu menerima dirinya sebagaimana adanya dan mampu mewujudkan hal-hal positif sehubungan dengan penerimaan dirinya itu, jika seorang peserta didik mengenal diri kurang berprestasi dibandingkan dengan kawan-kawannya, maka hendaknya dia tidak menjadi putus asa, rendah diri dan lain sebagainya, melainkan justru lebih bersemangat lagi mengejar ketertinggalannya dalam meraih prestasi pada Pada bidang yang diminatinya. 
2.      Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan di maksudkan agar peserta didik/siswa mengenal lingkungan secara obyektf, baik lingkungan sosial dan ekonomi, lingkungan budaya yang sangat erat dengan nilai-nilai dengan norma-norma maupun lingkungan fisik dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara positif dan dinamis pula. Pengenalan lingkungan meliputi keluaraga, sekolah, lingkungan alam dan masyarakat sekitar lingkungan yang lebih luas di harapkan dapat menunjang proses penyesuaian diri peserta didik dengan lingkungan dimana ia berada dan dapat memanfaatkan kondisi lingkungan secara optimal untuk mengembangkan diri secara mantap dan berkelanjutan.
3.      Sedangkan bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan di maksudkan agar peserta didik mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depan dirinya baik yang menyangkut bidang pendidikan, bidang karier maupun bidang budaya, keluarga dan masyarakat.

Landasan  Psikologi Dalam Bimbingan Dan  Konseling
Landasan psikologis dalam bimbingan dan konseling berarti memberi pemahaman tentang tingkahlaku individu yang menjadi sasran layanan. Karena bidang garapan bimbingan dan konseling adalah tingkahlaku klien, yaitu tingkahlaku  klien yang perlu diubah dan dikembangkan apabila ia hendak mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya.
Landasan dalam bimbingan dan konseling pada intinya merupakan fondasi yang harus kuat dan merupakan bagian dari factor pendukung yang harus diperhatikan, khususnya oleh konselor sebagai pelaku utama dari bimbingan dan konseling ini.
Secara umum terdrapat empat aspek pokok yang melandasi bimbingan dan konseling, yaitu:
1.      landasan filosofis
2.      landasan Psikologis
3.      landasan social budaya
4.      landasan ilmu pengetahuan (ilmiah) dan teknologi.



Konseling Sebagai Proses Psikologis
Konseling merupakan suatu hubungan yang bersifat membantu, yaitu interaksi antara konselor dan konseli yang merupakan suatu kondisi yang membuat konseli terbantu dalam mencapai perubahan yang lebih baik.  Bila dicermati, pada hakekatnya konseling itu bersifat psikologis. Dari sisi tujuan, proses serta konsep yang tercakup menunjukkan bukti bahwa konseling merupakan proses psikologis. Dari sisi tujuannya, rumusan tujuan konseling itu adalah berupa pernyataan yang menggambarkan segi-segi psikologis (perilaku) dalam diri klien; dari prosesnya, seluruh proses bimbingan dan konseling merupakan proses kegiatan yang bersifat psikologis; dan dilihat dari teori atau konsepnya, konseling bertolak dari teori-teori atau konsep-konsep psikologi. Dari hakekatnya sebagai hubungan yang bersifat membantu dan sebagai proses psikologis, konseling memberikan pengalaman belajar yang baru kepada klien. Bagi individu yang berada dalam rentangan normal, konseling merupakan lingkungan yang sedemikian rupa dapat membantu memberikan pengaruh utnuk mengurangi hambatan ke arah perwujudan diri yang lebih baik. Bagi individu yang menghadapi gangguan psikologis, konseling dapat membantu memperbaiki keadaan sehingga yang bersangkutan kembali ke keadaan normal dan lebih baik. Dalam konseling, konselor harus mampu menciptakan interaksi konseling sedemikian rupa sehingga pada akhirnya klien memperoleh sesuatu yang baru yang belum pernah mereka miliki sebelumnya. Bilamana konselor gagal dalam memberikan pengalaman baru kepada kliennya, maka itu berarti konseling telah gagal.  Semua teori pada dasarnya secara eksplisit atau implisit sepakat bahwa konseling harus merupakan pengalaman baru yang memberikan kesempatan kepada orang untuk memandang dirinya sendiri dan hidup secara berbeda, untuk mengalami dan menyatakan perasaan secara berbeda, dan untuk berperilaku dalam cara-cara yang baru.




Peranan Psikologi Dalam Melaksanakan Bimbingan dan Konseling
Akhmad Sudrajat dalam Salahudin, Anas(2009:104) menyatakan bahwa bimbingan dan konseling merupakan bagian Integral dari pendidikan di Indonesia. Sebagai sebuah layan profesional tentunya kegiatan bimbingan dan konseling tidak dilaksanakan sembarangan, namun harus berangkat dan berpijak dari suatu landasan yang kokoh, yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam. Dengan adanya pijakan yang jelas dan kokoh, pengembangan layanan bimbingan dan konseling baik teori maupun prakteknya diharapkan dapat memberikan manfaat yang sangat besar, khususnya bagi klien.
Untuk kepentingan bimbingan dan konseling, beberapa kajian psikologi yang perlu dikuasai oleh konselor adalah tentang:
ü  Motif Dan Motivasi
motif dan motovasi berkenaan dengan dorongan yang menggerakan seseorang untuk berperilaku baik atau motif primer, yaitu motif yang didasari oleh kebutuhan asli yang dimiliki oleh individu semenjak lahir. Motivasi berarti keadaan internal organisme baik manusia atau hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah (Gleitman,1986; Reber, 1988). Seorang konselor harus tahu apa motif dan otivasi yang dimiliki oleh  kliennya sehingga dia mengetahui arah perilaku dari kliennya tersebut.
ü  Pembawaan Dan Lingkungan
factor pembawaan dan  lingkungan merupakan factor yang tak dapat dipisahkan dari kajian ini. Kedua factor tersebut merupakan factor yang sangat penting dalam menentukn perilaku individu. Factor pembawaan merupakan factor yang dibawa individu sejak lahir dan mengandung factor potensial. Ada yang memiliki potensial tinggi dan ada juga yang rendah tergantung keturunan. Disinilah peran orang-orang disekelilingnya sangat diperlukan untuk membantu mengiptimalkan potensi yang dimiliki oleh individu tersebut. Tidak hanya pembawaan piskologis saja tetapi pembawaan fisiologis juga mempengaruhi mental dan kepribadian individu. Ada individu yang tidak percaya diri dengan kekurangn yang ada pada tubuhnya, hal ini menimbulkan dampak yang sangat besar bagi perkembangan mental individu dan diperlukan penanganan yang baik.
ü  Perkembangan Individu
perkembangan individu berkenaan dengan proses tumbuh dan berkembangnya individu yang merentang sejak masa konsepsi (prenatal) hingga akhir hayatnya, diantaranya meliputi aspek psikomotorik, bahasa dan kognitif/kecerdasan, moral dan social.
Setiap individu memiliki fase perkembangan yang berbeda-beda tergantung factor-faktor  yang mempengaruhi seperti hormone dan lingkungan. Ada individu yang berkembang secara cepat tingkat intelegensi maupun fisik dan ada pila yang lambat. Beberapa teori mngemukakan bahwa perkembangan individu hampir sama dalam setiap jenjang seperti tahap sensori motor dan tahap praopersional, tetapi itu secara umum karena setiap individu memiliki ciri khas masing-masing dan tidak akan memiliki perkembangan yang sama.
Oleh karena itu dalam menjalankan tugasnya, konselor harus memahami berbagai aspek perkembangan individu kliennya, sekaligus dapat melihat arah perkembangan individu itu di masa depan.
ü  Belajar
Belajar merupakan serangkaian kegiatan untuk mengetahui sesuatu, dan sekaligus konsep mendasar dalam psikologi.  Setiap orang yang hidup pasti belajar. Seseorang tidak dapat mempertahankan diri dan mengembangkan dirinya tanpa belajar. Inti dari belajar adalah mengusai sesuatu yang baru dengan memanfaatkan yang sudah ada pada diri individu. Untuk memahami kliennya seorang konselor harus mengetahui mengenai teori-teori belajar yang akan mempermudahnya untuk mendiagnosis kesulitan individu.


ü  Kepribadian
Berangkat dari penemuan Gordon menganai teori pengertian kepribadian, maka kepribadian merupakan organisasi dinamis dalam diri individu sebagai system psikofisik yang menentukan cara yang unik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kata kunci dari kepribadian adalah penyesuain diri. Yang dimaksud dengan unik yakni kualitas perilaku individu khas sehingga dapat diketahui individu tersebut berbeda dengan yang lainnya. Keunikan ini didukung oleh faktor psikofisiknya, misalnya struktur tubuhnya, hormone dan yang lainnya dan saling berpengaruh dan menentukan kualitas perilaku individu tersebut. Jadi seorang konelor harus tau kepribadian yang dimiliki oleh kliennya karena kepribadian menyangkut seluruh perilaku yang dilakukan oleh individu tersebut. Dengan mengetahui kepribadian kliennya akan sangat membentu konselor dalam melakukan tindakan pencegahan maupun tindakan konseling yang diambil dalam memecahkan masalah.
Dengan demikian, psikologi terlihat sangat dominant dalam memainkan perannya dalam bimbingan dan konseling terutama yang terkait dengan perilaku individu yang menjadi sasaran bimbingan dan konseling.

Penerapan Psikologi Dalam Bimbingan Dan Konseling
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu bidang profesi psikologi diterapkan dalamRefleksi Psikologi umum  pada umumnya mempelajari sifat – sifat manusia , artinya persamaan – persamaannya dari manusia dewasa, yang normal dan beradab. psikologi khusus menyelidiki sifat – sifat yang berbeda pada manusia, seperti berbeda umur, kelamin, lapangan hidup dll. Psikologi banyak memberikan sumbangan dan manfaat yang berarti pada bidang-bidang profesi lain.
Dapat mengambil kesimpulan bahwa didalam bimbingan dan konseling adanya pendekatan-pendekatan yang berhubungan dengan psikologis, sehingga tidak heran jika didalam konseling menemui hal-hal yang berkaitan dengan psikologis. Aspek yang biasa dijumpai dalam proses konseling seperti aspek kognitif, emosi, perkembangan dan sebagainya.
Didalam konselingpun  terdapat komponen atau unsur guna terciptanya tujuan dan proses yang baik. Dalam pelaksanaan konseling tidak bisa dilakukan dengan menggunakan cara secapat-cepatnya melainkan dengan tahap-tahap dan teori yang baik.
Setiap upaya yang dilakukan dalan bimbingan dan konseling tidak lain sebagai upaya membantu klien untuk memahami dirinya dan lingkungannya agar dapat melakukan penyesuaian dengan optimal. Setelah dilakukannya Proses konseling diharapkan setiap konflik yang terjadi dapat diatasi sendiri oleh klien. Dengan menggunakan segala kelebihan atau potensi yang ada pada diri klien. Seorang hanya mengarahkan dan membantu mencari pilihan pemecahan masalah yang dialami oleh klien bukan menginterfensi diri klien.
Sebagai contoh penerapan psikologi dalam bimbingan dapat dilihat pada seorang penyuluh atau pembimbing yang sedang menangani masalah atau kasus pada seseorang atau sekelompok orang  tidak lain hal yang utama dia lakukan adalah melihat dan mempelajari gejala-gejala manusia itu sendiri baik dari fisik maupun psikisnya sehingga dapat memudahkannya untuk mengambil tidakan selanjutnya sebagai solusi dalam memecahkan suatu masalah agar seseorang atau sekelompok orang dapat menentukan tingkah laku dan tindakan  apa yang seharusnya mereka ambil. Begitupula dengan konseling seorang konselor harus mampu mempengaruhi kliennya untuk mengubah tingkah lakunya agar dapat memecahkan permasalahannya melalui ilmu pengetahuan psikolognya.
Bimbingan dan konseling adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka memberikan bantuan kepada orang lain yang mengalami kesulitan-kesulitan rohaniah dalam lingkungan hidupnya, agar orang tersebut mampu mengatasi dirinya sendiri, sehingga timbul pada diri pribadinya suatu cahaya harapan kebahagian hidup saat sekarang dan masa depannya. Jadi jelas, bahwa sasaran bimbingan dan penyuluhan adalah pemebrian kecerahan bathin.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

0 komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Phone :

+62 812 6892 8954

Address :

Solok Regency, West Sumatera,
Indonesia

Email :

hayatulkhairul@gmail.com